Berita Klungkung
Komisi II DPRD Klungkung Bahas Masalah Pelayanan Kesehatan di Nusa Penida Bali
Ia meminta pihak rumah sakit segera mengambil tindakan untuk meningkatkan kebersihan demi kenyamanan pasien.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Komisi II DPRD Klungkung menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan Klungkung, Kamis 16 Januari 2025, untuk membahas berbagai persoalan dalam pelayanan kesehatan di wilayah Klungkung, termasuk Nusa Penida.
Sejumlah isu utama mencuat, mulai dari kebersihan di RSUD Gema Santi Nusa Penida hingga kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Lemo, Desa Sakti, yang belum memiliki fasilitas memadai.
Anggota Komisi II, I Wayan Suarta, menyampaikan berbagai keluhan masyarakat terkait RSUD Gema Santi.
Salah satu masalah utama adalah ketiadaan ruang tunggu khusus untuk ibu pasca melahirkan.
Baca juga: Umumkan Pemberhentian dan Penetapan Bupati-Wakil Bupati Terpilih, DPRD Badung Gelar Rapat Paripurna
Hal ini membuat banyak ibu harus bolak-balik ke rumah sakit untuk menyusui bayi mereka, terutama jika bayi mereka memerlukan perawatan lebih lama.
“Banyak ibu yang mengeluh karena mereka harus bolak-balik menyusui bayi akibat tidak adanya ruang tunggu. Dengan kondisi geografis Nusa Penida yang cukup jauh, ini sangat menyulitkan mereka,” ujar Suarta.
Selain itu, Suarta juga menyoroti buruknya kebersihan di RSUD Gema Santi, di mana ditemukan banyak lalat dan nyamuk di area rumah sakit.
Ia meminta pihak rumah sakit segera mengambil tindakan untuk meningkatkan kebersihan demi kenyamanan pasien.
Masalah lain yang diangkat adalah kondisi Pustu di Lemo, Desa Sakti, yang tidak memiliki pagar pembatas.
Akibatnya, hewan peliharaan warga, seperti babi, sering masuk ke area Pustu, mengganggu kenyamanan dan kebersihan.
Selain itu, Pustu tersebut juga tidak memiliki pura untuk tempat sembahyang, yang menjadi kendala bagi warga yang ingin berdoa memohon.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, drg. I Gusti Ayu Ratna Dwijawati, merespons keluhan tersebut dengan janji akan segera berkoordinasi dengan Direktur RSUD Gema Santi.
Ia menyatakan, jika pembangunan ruang tunggu untuk ibu pasca melahirkan tidak dapat terakomodasi dalam APBD, solusi sementara akan diupayakan dengan menyediakan ruang rawat inap khusus.
Mengenai kebersihan rumah sakit, Ratna Dwijawati mengakui masih ada kekurangan.
Ia berjanji akan meningkatkan koordinasi dengan pihak terkait, namun juga menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah sakit.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.