Berita Buleleng

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Buleleng Intensifkan Sejumlah Langkah Pencegahan Ledakan Kasus

sejak November 2024, imbuh Budiastawan, jumlah kasus kembali meningkat dengan 111 kasus. 

istimewa
Dinkes Buleleng lakukan sejumlah upaya antisipasi untuk cegah ledakan kasus DBD - Kasus DBD Meningkat, Dinkes Buleleng Intensifkan Sejumlah Langkah Pencegahan Ledakan Kasus 

"Kami juga menggandeng Puskesmas sebagai ujung tombak edukasi dan sosialisasi kesehatan, termasuk mengoptimalkan peran Posyandu di tingkat desa. Melalui sinergi ini, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pencegahan dan ikut berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan," ucapnya.

Sementara itu, pengelola program DBD Dinas Kesehatan Buleleng, Gede Wahyu menjelaskan teknis penanganan kasus demam berdarah. 

Yang mana diawali dengan laporan kasus dari rumah sakit, ihwal adanya demam tinggi. 

"Kasus ini kemudian diteruskan ke Puskesmas untuk penyelidikan epidemiologi, guna memastikan keberadaan jentik nyamuk dan potensi penyebaran penyakit," jelasnya. 

Dari hasil penyelidikan, lanjut dia, jika ditemukan jentik nyamuk dan adanya tiga orang dengan gejala panas dalam satu minggu terakhir, wilayah tersebut dipastikan memiliki risiko tinggi penyebaran DBD. 

Fokus penanganan dilakukan dengan mengimbau masyarakat untuk melaksanakan PSN.

"Fogging adalah langkah terakhir jika kondisi sudah tidak terkendali. Sebab fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sementara jentik yang tidak diberantas, dapat menetas kembali dan melahirkan ratusan nyamuk baru dalam satu minggu," jelas Wahyu.

Sebaliknya, dalam upaya menekan kasus DBD, upaya yang paling efektif adalah PSN. 

Wahyu menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam PSN, terutama di beberapa desa yang saat ini masih memiliki kasus cukup tinggi meski telah dilakukan upaya massal. 

"Semua pihak, dari karang taruna hingga ibu rumah tangga, diharapkan aktif dalam kegiatan PSN," tambahnya.

Gebrakan seperti aksi massal di masjid, sekolah, dan desa-desa lain dinilai efektif dalam menekan penyebaran kasus. 

Namun, Dinas Kesehatan masih melacak sumber penyebaran utama, termasuk kebun bambu yang menjadi tempat penampungan air di musim hujan. 

"Melalui kolaborasi masyarakat dan pemerintah, diharapkan kasus DBD di Buleleng dapat terus dikendalikan," harapnya. (mer)

Kumpulan Artikel Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved