Pasca Pandemi Tren Hidup Sehat Meningkat, FIT HUB Melesat di 100 Tempat, Demokratisasi Jadi Kunci
Lahir di tahun 2020 saat pandemi dengan hanya 1 gym klub, dalam kurun 4 tahun FIT HUB tumbuh sangat pesat mencapai 107 gym.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perkembangan teknologi melalui akses internet memudahkan masyarakat mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru, salah satunya tentang gaya hidup sehat dengan berolahraga, seiring dengan itu bisnis Gymnasium pun tumbuh pesat.
Pertumbuhan Gymnasium atau pusat kebugaran di Indonesia melonjak pesat dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.
Menariknya, Pandemi COVID-19 lah yang menandainya.
Salah satu Gym yang merajai pangsa pasar adalah FIT HUB.
Lahir di tahun 2020 saat pandemi dengan hanya 1 gym klub, dalam kurun 4 tahun FIT HUB tumbuh sangat pesat mencapai 107 gym yang tersebar di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2024.
Sebagaimana diungkapkan Head of Marketing FIT HUB, Diza Anindita saat dijumpai Tribun Bali dalam peluncuran cabang ke 100 FIT HUB di Jalan Gatot Subroto Barat No. 10, Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali pada Kamis 16 Januari 2025.
"Benar, tren gaya hidup sehat terus meningkat setelah pandemi sampai saat ini, ketertarikan masyarakat terhadap olahraga di fitness center terlihat dari penambahan eksponensial member FIT HUB dari 10.000 member di tahun 2021 hingga hampir 300.000 di awal tahun 2025 ini," ujar Diza.
Salah satu kunci keberhasilan FIT HUB meraih pangsa pasar adalah mampu mengubah mindset atau stigma masyarakat bahwa gym bukan lagi hanya untuk kalangan tertentu saja, melainkan bisa menjangkau seluruh elemen masyarakat hingga kalangan pelajar.
Baca juga: VIDEO Pencari Koin Jagat di Denpasar Rusak Fasilitas Umum, Injak Taman hingga Congkel Lantai
FIT HUB mendemokratisasi gym untuk pemula, menembus level canggung yang selama ini menyelimuti benak para pemula, yang tidak percaya diri olahraga di gym karena pada umumnya orang di gym sudah memiliki bentuk tubuh atletis atau macho alias body goals.
"Poin kami adalah memberikan akses masyarakat agar bisa menikmati gaya hidup sehat, sebelumnya stigma di masyarakat gym itu susah mahal, kami ubah stigma dan membuat olahraga di gym bisa diakes semua kalangan," bebernya.
"Kami mendemokratisasi health and wellness seluruh lapisan masyarakat didukung dengan pengembangan aplikasi yang kami rancang agar tidak ada alasan orang malas ke gym dengan alasan ini itu," sambungnya.
Dalam perkembangannya, keberhasilan demokratisasi itu ditandai dengan sudah hadirnya 107 gym di 30 kota dengan mencapai 300 ribu member yang didalamnya 50 persen adalah pemula.
Dari 300 ribu member, pihaknya mencatat terdapat komposisi sebanyak 52 persen adalah perempuan dan 48 persen berjenis kelamin laki-laki.
Diza menjelaskan, Pulau Bali adalah salah satu daerah yang masyarakatnya memiliki tren gaya hidup sehat yang tinggi.
Oleh sebab itu, Bali menjadi wilayah di luar Pulau Jawa yang menjadi tempat ekspansi terbanyak, yang mana di Bali sudah berdiri 7 cabang dan terus berkembang di tahun 2025 ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.