Longsor di Denpasar

JENAZAH Korban Longsor di Ubung Dipulangkan, Kaki Sulaiman Tertimpa Batu Besar, yang Selamat 6 Orang

Sulaiman (35) menuturkan bagaimana mulanya kejadian tragis tanah longsor di Jalan Ken Dedes I Desa Ubung Kaja, Denpasar pada Senin (21/1).

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
TKP - Sulaiman (35) menuturkan bagaimana mulanya kejadian tragis tanah longsor di Jalan Ken Dedes I Desa Ubung Kaja, Denpasar pada Senin (21/1). Pria asal Senduro, Pasrujambe, Surabaya ini berhasil menyelamatkan diri dari material longsor yang menyebabkan 5 orang meninggal dunia.  

TRIBUN-BALI.COM Sulaiman (35) menuturkan bagaimana mulanya kejadian tragis tanah longsor di Jalan Ken Dedes I Desa Ubung Kaja, Denpasar pada Senin (21/1). Pria asal Senduro, Pasrujambe, Surabaya ini berhasil menyelamatkan diri dari material longsor yang menyebabkan 5 orang meninggal dunia. 

Sementara, data terbaru dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Denpasar korban selamat musibah longsor sebanyak 6 orang. Awalnya korban selamat diberitakan 3 orang, namun ada 6 orang, karena ada yang masih tercecer.

“Kalau kejadian pertama itu jam 07.30 Wita, saya ambil air ke belakang khan karena kerannya hanya satu, di kamar belakang itu kerannya. Saya ambil air mau membersihkan kandang ayam. Ada teman cari gas LPG, dia cari ke toko terus datang mau masak,” jelas Sulaiman saat ditemui, Selasa (21/1). 

Saat Sulaiman mengambil air, tak lama kemudian ia mendengar suara ‘bruk’. Dan saat ia menoleh ke belakang, sudah ada batu besar di pondasi bangunan atas. “Jadi batu itu menggelundung (jatuh) di bawah, terkena kaki, terus saya lari. Teman sudah ketanam di situ,” imbuhnya. 

Baca juga: 2 Oknum Anggota Polsek Kuta Ditahan, Diduga Minta Uang Rp 200 Ribu ke Wisatawan saat Lapor

Baca juga: Perebutkan 610 Formasi, 1.384 Daftar PPPK Tahap II, Non ASN Tak Lulus Tahap I Jadi PPPK Paruh Waktu

EVAKUASI - Kejadian longsor di Denpasar menggemparkan banyak pihak. Kejadian tanah longsor di Jalan Ken Dedes, yakni dekat dengan Kantor Desa Ubung Kaja, dengan korban berjumlah 8 orang, pada Senin 20 Januari 2025 kurang lebih pukul 07.30 Wita. 
EVAKUASI - Kejadian longsor di Denpasar menggemparkan banyak pihak. Kejadian tanah longsor di Jalan Ken Dedes, yakni dekat dengan Kantor Desa Ubung Kaja, dengan korban berjumlah 8 orang, pada Senin 20 Januari 2025 kurang lebih pukul 07.30 Wita.  (ISTIMEWA)

Ia juga menjelaskan, posisi teman-temannya saat itu ada yang di dalam kamar masih tidur dan ada yang sedang di dapur memasak. Sulaiman mengatakan kejadian longsor ini begitu cepat dengan ketinggian kurang lebih 12 meter dari pondasi atas. Total 2 kamar kost yang terkena tanah longsor

“Waktu itu mau teriak tidak bisa, tidak bisa bangun saya tidur di tanah. Tidak bisa minta pertolongan tetangga jauh di sini. Jadi saya perasaan lari ke bawah, lari lagi ke sini, balik lagi kayak orang stres, panik sudah, bagaimana caranya lari lagi. Lama-lama ada orang dengar datang langsung banyak yang membantu,” bebernya. 

Teman Sulaiman yang selamat posisinya sedang berada di dalam kamar kost dan mengalami luka lecet di punggung dan kaki.

Korban masih bisa naik ke atap rumah melewati runtuhan bangunan. Sulaiman tinggal di kamar kost tersebut 1 bulan. Sedangkan para korban yang meninggal dunia baru 15 hari tinggal di kamar kost tersebut. 

Sebelumnya Sulaiman mengatakan tak ada tanda-tanda tanah longsor. Ia juga menjelaskan pengerukan belakang kamar kost baru dilakukan kurang lebih 1 bulan yang lalu bangunan. Setelah pengerukan terlihat excavator atau mobil bego mulai beroperasi sehingga menimbulkan getaran. 

“Mungkin ada dua hari sebelum kejadian (mobil bego), sudah mulai nguruk kalau sebelumnya agak jauh di sana,” bebernya. 

Sulaiman yang bekerja sebagai buruh bangunan sempat berpikir mengapa melakukan pengurukan di pasangan pondasi yang baru dibuat. Terlebih jarak besi terlalu jauh, biasanya kata Sulaiman saat membuat senderan minimal jaraknya 3 meter dari tiang ke atas. 

“Barang-barang (yang bisa diselamatkan) itu hanya baju. Kalau ada surat-surat juga tidak bisa diselamatkan. Belum (dapat bantuan) saya, kayak uang untuk tempat tinggal sudah tidak ada,” tutupnya.  

Sementara itu, sejumlah rekan korban tampak berkumpul di Instalasi Forensik RSUP Prof Ngoerah pada, Selasa (21/1). Ketika ditemui, Sarmin yang merupakan kerabat dari korban meninggal dunia tertimbun tanah longsor yakni Didik, Sarif dan Dwi berharap jenazah seluruh kerabatnya tersebut dapat segera dipulangkan ke Magetan, Jawa Timur. 

“Harapan kami, jenazah itu bisa cepat dibawa pulang kita nunggu surat pengiriman jenazah dari Kapolres. Rencananya secepatnya kalau bisa hari ini (kemarin) dibawa pulang,” jelas, Sarmin. 

Sarmin juga menuturkan, sebagian korban ada yang baru 3 minggu di Bali dan ada yang sudah lama serta bekerja sebagai buruh bangunan. “Sebelum kost di sana (di Jalan Ken Dedes) di Kelapa Muda daerah Ubung

Dua belum menikah Didi dan Dwi sisanya sudah menikah. Sarif pas sakit tidak mungkin bisa lari, kakinya sakit luka terkena seng sebelum kejadian,” kata dia. 

Sementara itu ditemui di tempat yang sama, Sumini yang merupakan kerabat korban atas nama Kresno mengatakan sebelum kejadian ia sempat meminta tolong ke Kresno untuk membelikan gas LPG 3 kilogram.  

“Sempat sebelum kejadian Pak Kresno dan Pak Wit mampir ke kost saya antar gas. Saya minta tolong karena saya jualan. Itu jam 7 pagi, habis itu pulang selang 5 menit apa 10 menit katanya kena longsor dan pada lari ke sana,” ujarnya. 

Data terbaru Dinsos Kota Denpasar korban selamat dari longsor di Jalan Ken Dedes I sebanyak 6 orang. “Yang selamat ada 6 orang. Memang pertama 3 orang, ternyata ada tercecer, yang dibawa ke RS masih belum terhitung,” kata Kepala Dinsos Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswati, Selasa (21/1).

Dari 6 korban selamat, 2 orang berada di Panti Asuhan William Booth, Jl. Kebo Iwa Denpasar dan mereka berasal dari Surabaya. Sementara 4 korban selamat lainnya masih ditelusuri di RS Surya Husadha. 

“Ada 2 orang yang dirawat di Surya Usadha karena luka, yang sisanya 2 orang nika karena menunggui jenazah,” paparnya.

Adapun 6 korban selamat yakni Sulaiman (35) asal Senduro, Pasrujambe, Surabaya, Aldi Rama Afendi (24) asal Jatisrono Timur 7/24, Ujung Semampir, Surabaya, Abdul rochim (33) masih di RS, asal Kelurahan Kedung Baruk, Rungkut, Surabaya.

Kemudian Renaldi Gunawan (24) asal Jalan Kali Brantas, Lombok, Fiki Fernando (18) asal Kelurahan Kedung Baruk, Gang Makan, Kecamatan Rungkut, Surabaya, dan Rizal Hidayahtuloh (19) masih dirawat RS asal Jatisrono Timur 7/24 Ujung Semampir, Surabaya.

Laxmy menambahkan, dari Dinsos Denpasar telah memberikan bantuan makanan sesuai SPM selama 7 hari. Juga melakukan koordinasi pemulangan jenazah, termasuk warga selamat yang ingin pulang. 

“Untuk kepulangan diatensi BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Jawa Timur. Dinsos Denpasar hanya terkait koordinasi terkait ambulans saja di sini, lalu transit di Surabaya,” paparnya.

Nantinya sesampainya di Surabaya, BPBD Jawa Timur (Jatim) yang akan mengantar jenazah ke rumah duka korban

Pihaknya memberikan sandang seperti kebutuhan mandi dan lainnya. Untuk 2 korban selamat yang berada di Panti Asuhan William Booth dilakukan pengecekan oleh Dinas Kesehatan karena mereka masih trauma. “Jika mereka ingin pulang, kami akan fasilitasi melalui Dinsos Jatim,” paparnya.

Sementara untuk rencana kepulangan jenazah, saat ini masih koordinasi, dan 1 NIK korban atas nama Wito yang belum didapat. 

“Masih menunggu, saya masih koordinasi kapan keluarga siap, karena ada keluarga yang masih terkena luka di sini dirawat di Surya Husadha,” paparnya. 

Musibah longsor ini menyebabkan 5 orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah Didik Setiawan (25) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSU Surya Husada, Dwi Lintang Bagus Saputro (27) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah, Sukesno (27) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. 

Selain itu, korban meninggal dunia lainnya, Didik (25) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan dan jenazahnya dibawa ke RSU Surya Husada.

Sarip (27) asal Desa Pragak, RT 27, Dusun Dukuh Sruwuh, Kelurahan Pragak, Kecamatan Parang, Kabupaten Magetan. Kemudian korban terakhir yang ditemukan adalah Wito (50) asal Malang dan jenazahnya dibawa ke RSUP Prof Ngoerah. 

Cek Kesehatan

Korban selamat dari longsor di Ubung Kaja mendapatkan pelayanan pengecekan kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar melalui Puskesmas yang digelar di tempat tinggal sementara pada Selasa (21/1).

Hal ini bertujuan memastikan perawatan serta kesehatan korban selamat setelah bencana. Kepala Dinkes Kota Denpasar, AA Ayu Candrawati saat dikonfirmasi mengatakan pengecekan kesehatan ini dilaksanakan guna memastikan kondisi kesehatan korban selamat.

Hal ini utamanya untuk memberikan terapi penyembuhan. Mengingat beberapa korban selamat masih terdapat luka dan lebam di beberapa tubuh. “Mereka terus kami pantau, sekaligus memberikan terapi untuk perawatan agar semua korban selamat dapat sembuh kembali,” katanya.

Sebanyak 3 orang korban mendapatkan perawatan dan pengecekan kesehatan di lokasi tempat tinggal sementara. Sedangkan 3 orang korban selamat lainya masih menjalani perawatan di rumah sakit.  

Di mana, secara umum korban yang berada di tempat tinggal sementara tergolong sehat. Namun demikian terdapat luka-luka yang masih memerlukan perawatan. “Tentu perawatan optimal akan terus kami berikan. Dan semoga seluruh korban selamat dapat kembali sehat,” ujarnya. (sar/sup)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved