Berita Nasional
Refleksi Sistem Pendidikan: Membentuk Karakter Anak Bangsa Berakhlak dan Berbudi Luhur
Refleksi Sistem Pendidikan: Membentuk Karakter Anak Bangsa Berakhlak dan Berbudi Luhur
Sistem Pendidikan kita juga berdampak dalam bidang penegakan hukum, baik di tingkat penyidikan, penuntutan maupun ditingkat peradilan pada Pengadilan Negeri hingga Mahkamah Agung. Sering dijumpai adanya peradilan yang sangat mahal yang harus ditebus oleh para pencari keadilan dan terjadi penjungkir balikkan aturan hukum positif demi kepentingan tertentu.
Hal ini diakibatkan adanya degradasi moral dari anak bangsa dan sistem yang dibangun sudah salah kaprah yang telah dikoyak dan diporandakan sistem yang ada, yang dibuat dengan konsep baru yang berorientasi pada Soko guru negara liberal dengan sistem ekonomi kapitalis, tidak sesuai dengan cita - cita para Pendiri Bangsa melalui konsep Ekonomi Gotong Royong dan kerakyatan Yang telah dibangun oleh para pendahulu kita, para pemimpin - pemimpin kita masa lalu.
Kita harus belajar pada sejarah, tepatnya sejarah berdirinya bangsa ini yang dibentuk oleh para pendiri bangsa (Founding Father) bahwa negara ini dibentuk dari awal adalah sebagai negara kesatuan berbentuk Republik yang menyatukan segala perbedaan baik agama, suku, ras, budaya, adat istiadat bahasa, menjadi satu tujuan berdirinya negara Republik Indonesia yang berdasarkan sistem perwakilan sesuai sila ke empat dari Pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan secara gotong royong, dengan dasar dan falsafah serta pandangan hidup bangsa yakni Pancasila.
Kita harus merefleksi dan mengakui bahwa kita telah gagal dalam menghantarkan para calon -calon pemimpin bangsa pada kawah Candradimuka di bidang pendidikan, yang dimulai dari pendidikan dasar, menengah atas hingga perguruan tinggi sehingga melahirkan para anak bangsa yang korupsi.
Mungkin benar oleh Pujangga Raden Ngabehi Ronggo Warsito bilang, ini jaman edan atau jaman kolo bendu, yen ora edan ora keduman (Kalau tidak ikut berbuat menyimpang tidak dapat hidup), yang digambarkan sebagai periode konflik dan permusuhan antara berbagai komponen bangsa, yang dipicu oleh manipulasi dalang (Invisible Hand) yang tidak terlihat yang mengendalikan peristiwa dibalik layar.
Maka tiada kata yang tepat, sebelum kita tersesat jauh dan terlambat dimana bangsa ini telah kehilangan jati diri dan Ruhnya ke Indonesiaan, kembalikan beberapa mata pelajaran yan ada di sistem pendidikan sebelumnya atau belajarlah dari sistem Pendidikan di Jepang.
Sistem pendidikan akan membentuk karakter anak bangsa yang berakhlak, bertanggung jawab serta berbudi luhur, pemimpin – pemimpin untuk menggapai Indonesia Emas
Penulis: Agus Widjajanto
Pemerhati sosial budaya politik dan hukum serta sejarah bangsa
Wamen Kebudayaan Sebut Pemerintah Pantau Sound Horeg: Budaya Harusnya Membawa Kebahagiaan |
![]() |
---|
MAUT Acara Makan Gratis! 3 Orang Tewas, Rangkaian Pernikahan Anak Kang Dedi, 1 Korban Anak 8 Tahun |
![]() |
---|
Tak Hanya Kalangan Artis, Kepala BNN RI Larang Petugas Proses Hukum Pengguna Narkoba |
![]() |
---|
BNN RI Ungkap Bahwa Penggunaan Ganja Medis Sedang Diteliti, Tekankan Pengaturan Bukan Legalisasi |
![]() |
---|
Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga Ke Pedalaman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.