Berita Klungkung
Penguburan Ular Sakral di Nusa Penida, Belasan Warga Kerauhan, Warga Sempat Didatangi Lewat Mimpi
Prosesi penguburan seekor ular piton di Banjar Adat Gelagah, Desa Kutampi, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, Bali viral.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Sembari warga bergantian membersihkan bangkai ular piton.
Setelah dimandikan, ular tersebut lalu diberikan banten dan dikubur di lokasi ditemukannya, yakni disebuah pelaba pura di dekat Balai Banjar Gelagah.
Ketika proses penguburan itu, ada belasan warga yang kerauhan. Hal ini baru pertama kali terjadi di Banjar Gelagah.
"Mudah-mudahan dengan prosesi yang sudah kamj gelar untuk ular itu, tidak ada lagi hal aneh terjadi," ungkapnya.
Tanggapan PHDI
Ketua PHDI Klungkung, I Putu Suarta menanggapi fenomena itu, sebagai keyakinan masyarakat dan bentuk kecintaan warga setempat dengan hewan.
"Kembali lagi, apakah sarana upacara (banten) seperti pemakaman krama pada umumnya? Kalau masih sebatas canang, itu sah-sah saja. Apalagi dikubur tidak di setra (kuburan)," ungkap Suarta.
Ia justru melihat, langkah masyarakat untuk mengubur ular itu sudah baik, agar tidak menimbulkan bau busuk di lingkungannya."
"Intinya tidak memanusiakan hewan. Jangan sampai prosesi mulai dari tahapan sampai bantennya sama dengan upacara warga meninggal. Tapi kalau yang di Nusa Penida, saya lihat lebih ke mencurahkan rasa sayang dengan hewan," ungkap Suarta. (*)
Berita lainnya di Ular Sakral
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.