LPG 3 Kg di Bali

Anik Harus Tempuh 6 Kilometer jika ke Pangkalan, Jembrana Tunggu Surat Resmi dari Pusat

Sebagian warga Jembrana menyambut baik kebijakan pemerintah terbaru bahwa pengecer diizinkan kembali menjual LPG 3 kilogram

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
GAS LPG - Suasana saat warga membeli gas LPG 3 kilogram di salah satu pangkalan wilayah Kecamatan Jembrana, Selasa 4 Februari 2025. Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana kini tengah menunggu instruksi dari pusat terkait pengecer diizinkan kembali menjual gas LPG 3 kg. 

Anik Harus Tempuh 6 Kilometer Jika ke Pangkalan, Jembrana Tunggu Surat Resmi dari Pusat

TRIBUN-BALI.COM, JEMBRANA - Sebagian warga Jembrana menyambut baik kebijakan pemerintah terbaru bahwa pengecer diizinkan kembali menjual LPG 3 kilogram, Selasa 4 Februari 2025. 

Sebab, jika harus membeli ke pangkalan, warga terpaksa menempuh jarak yang jauh. Yakni sekitar 6 kilometer.

Baca juga: Tanggapi Keluhan, PRESIDEN Menginstruksikan Kementerian ESDM Agar Izinkan Pengecer Menjual LPG 3 Kg

Menurut warga, kebijakan ini (pengecer boleh jual LPG 3 kilogram) seolah memberikan angin segar bagi masyarakat yang rumahnya jauh dari lokasi pangkalan.

Sebab, jika harus membeli ke pangkalan, dirinya harus menempuh sekitar 6 kilometer.

"Jika harus membeli ke pangkalan, saya harus ke selatan mencari gas. Jaraknya sekitar 6 kilometer," kata Ni Putu Anik (40) warga Desa Batuagung. 

Baca juga: Sulit Beli Gas LPG 3 Kilogram, Dagang Angkringan Di Kuta Bali Pakai Kayu Bakar Untuk Memasak

Dia berharap, kebijakan yang dinilai pro rakyat ini bakal terus digulirkan.

Sehingga persoalan kebutuhan pokok di masyarakat bisa teratasi.

Warga juga menyatakan tak masalah dengan harga yang sedikit lebih tinggi dari HET

"Kalau harganya lebih tinggi sedikit tidak apa-apakan asalkan barangnya ada. Berbeda jika harganya sesuai aturan misalnya Rp18 ribu tapi barangnya tidak ada atau jauh," keluhnya. 

Baca juga: LUDES Dalam Sejam! Antrean Membeludak di Pangkalan Denpasar, Warga Gianyar Kesulitan Dapat LPG 3 Kg

Warga lainnya yang juga sebagai pemilik warung, Abdul mengakui kebijakan penyaluran hanya lewat pangkalan bakal membuat susah para UMKM kecil yang ada di wilayah desa/kelurahan.

"Kita hanya mencari untung kecil, jika dibatasi kita susah jadinya. Semoga kebijakan agar pengecer bisa menjual gas lagi bisa direalisasikan dengan baik," harapnya.

Baca juga: Jembrana Punya 422 Pangkalan LPG Resmi, Stok LPG Dipastikan Aman

Terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Jembrana, I Komang Agus Adinata menyatakan, surat resmi untuk kebijakan pengecer boleh menjual gas melon dari pemerintah pusat belum diterima di kabupaten.

Namun begitu, pemerintah pusat telah menyiapkan skema terbaik kepada masyarakat. 

Baca juga: Disperindag Gianyar Sebut LPG 3 Kilogram Tak Langka, Eka Suary: Silakan Beli Langsung Ke Pangkalan

"Kita tunggu surat resminya. Pasti ada solusi," katanya. 

Disinggung mengenai kebutuhan gas LPG 3 kilogram di Jembrana dalam sebulan, Adinata menyebutkan sesuai pendataan di lapangan kebutuhan masyarakat sekitar 300.000 tabung perbulannya.

Jumlah tersebar di seluruh wilayah Gumi Makepung. 

"Hingga saat ini masih sekitar 300 ribuan tabung (kebutuhan perbulan)," jelasnya. 

Dia juga sebelumnya mengimbau agar para pengecer untuk mendaftar sebagai pangkalan resmi. Sehingga distribusi gas melon bisa dijual sesuai HET Provinsi Bali.

"Astungkara pasti ada solusi terbaik dari kondisi saat ini," tandasnya. 

Untuk diketahui, Distribusi gas LPG 3 kilogram di Jembrana untuk sementara masih aman, Februari 2025. 

Tanggapan pro dan kontra di masyarakat terkait kebijakan pembelian gas melon hanya melalui pangkalan mulai 1 Februari kemarin masih terjadi hingga saat ini.

Bagi sebagian warga, kebijakan ini dianggap semakin membebankan masyarakat untuk memperoleh kebutuhan pokok.

Karena jika biasanya membeli di warung kelontong yang jaraknya dekat, sekarang harus ke pangkalan yang jaraknya cukup jauh.

Sebab letak geografis masing-masing wilayah berbeda-beda.

Sementara yang mendukung kebijakan ini justru sangat menyambut baik skema penyaluran gas melon hanya melalui pangkalan.

Karena selain bakal tepat sasaran, harganya juga disesuaikan dengan HET Provinsi Bali alias jauh lebih murah dari pengecer.

Meskipun begitu, Hiswana Migas memastikan distribusi gas melon di Jembrana masih relatif aman.

Para pangkalan resmi yang terdaftar juga sudah diminta untuk menyebarkan informasi pembatasan tersebut kepada masyarakat luas.

"Distribusi LPG terutama yang 3 kilogram ke masyarakat berjalan relatif aman di Jembrana," kata Ketua Hiswana Migas Jembrana, Nyoman Cahyadi saat dikonfirmasi, Senin 3 Pebruari 2025 kemarin.

Menurutnya, hingga saat ini tercatat sebanyak 422 pangkalan LPG 3 Kilogram resmi yang ada di Jembrana.

Jumlah ini kemungkinan akan bertambah seiring dengan kebijakan penyaluran gas melon hanya melalui pangkalan saja. (*)

 

Berita lainnya di LPG 3 Kg

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved