Berita Bali

Ramai di Medsos, Suwirta Sayangkan Bule Diajari Bahasa Bali Tak Senonoh

Ramai di Medsos, Suwirta Sayangkan Bule Diajari Bahasa Bali Tak Senonoh

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Anggota DPRD Bali, I Nyoman Suwirta. 

 

 


TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ketua Komisi 4 DPRD Bali, I Nyoman Suwirta sayangkan tindakan masyarakat yang ajarkan wisatawan asing menggunakan bahasa Bali cabul.

Hal ini menunjukan bahwa penistaan pada agama Hindu juga acapkali dilakukan oleh umat Hindu sendiri.  

“Pelecehan-pelecehan yang terjadi pada umat hindu tidak hanya dilakukan oleh orang lain. Orang kita sendiri contoh kemarin ada yang sembayang dengan menggunakan bunga di HP itu kan pelecahan,” jelas, Suwirta pada, Rabu 4 Februari 2025. 

Baca juga: Pembuangan Sampah di TPA Suwung Tersendat, Siapkan Teknologi Waste to Energi

Tak hanya itu, di media sosial juga banyak ditemukan wisatawan asing diajarkan berbahasa Bali yang terkesan cabul. 

“Tidak hanya menyangkut masalah agama, masalah bahasa juga dimana banyak wisatawan diajarkan bahasa-bahasa cabul yang kalau kita dengar di Tiktok hari ini saya kaget,” imbuhnya. 

Baca juga: JENAZAH Mr X di Hutan Lindung Terungkap, Bernama I Pande Gede Putra, Kelahiran Gianyar Alamat Bekasi

Keberadaan media sosial kata Mantan Bupati Klungkung ini memberikan daya tular yang luar biasa. Sebab wisatawan yang sudah diajarkan bahasa Bali cabul terus mengucapkan bahasa tersebut. “Medsos ini sangat berpengaruh,” tutupnya. 

 


Sebelumnya, Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi Bali adakan pertemuan bahas visual Dewa Siwa digunakan sebagai latar gambar belakang pertunjukan musik Disc Jockey (DJ). 

 


I Nyoman Suwirta selaku Ketua Komisi 4 DPRD Bali mengatakan secara filosofis tentu kegiatan tersebut dapat dinilai telah menodai keyakinan Agama Hindu, mengingat Dewa Siwa disucikan dan dipuja, dan Dewa Siwa adalah manifestasi Tuhan sebagai ‘pamralina’ yang sangat disucikan, sehingga tidak tepat dan tidak layak ditempatkan sebagai latar belakang pertunjukan musik di tempat yang kurang tepat seperti club malam. 

 


“Selain itu, menjadikan Dewa Siwa sebagai gambar latar belakang pertunjukan musik DJ tentu juga tidak memiliki hubungan dengan suatu perayaan atau pemujaan yang sifatnya hiburan seperti pada club malam yang tentu sangat tidak perlu untuk dipergunakan secara sembarang,” jelasnya pada, Rabu 4 Februari 2025. 

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved