Berita Bali
BUNTUT Kasus Gambar Dewa Siwa, Gelar Upacara Guru Piduka, Manajemen Minta Maaf di Kantor PHDI Bali
Kedatangan mereka menyampaikan permohonan maaf dan mengaku siap melaksanakan upacara guru piduka atau bendu piduka.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM - Setelah PHDI Bali melayangkan somasi terbuka, terhadap kelab malam yang menggunakan latar Dewa Siwa, manajemen kelab malam mendatangi Kantor PHDI Bali pada Rabu (5/2).
Mereka datang dipimpin Public Relation ATLAS Beach Fest Tommy Dimas dan jajaran termasuk Direktur Event & Entertainment, HRD, dan staf yang bertugas saat pertunjukan di kelab.
Kedatangan mereka menyampaikan permohonan maaf dan mengaku siap melaksanakan upacara guru piduka atau bendu piduka.
Baca juga: TRAGEDI Siswa SMAN 1 Melaya Meninggal Dunia Usai Tertimpa Pohon Tumbang, Termasuk Siswa Berprestasi
Baca juga: PANAS MEMBARA di Bali, Musim Hujan Tapi Suhu Capoai 36 °C, BBMKG Sebut Fenomena Ini Penyebabnya
Dikonfirmasi Ketua PHDI Bali, I Nyoman Kenak membenarkan jika manajemen Atlas Beach Club datang ke kantor PHDI Bali.
Menurutnya, manajemen yang hadir sekitar 5 orang dari berbagai divisi. Kedatangan mereka untuk menjawab somasi yang dilayangkan tim hukum PHDI Bali yang memberikan waktu 7 x 24 jam.
“Saat somasi dikeluarkan tim hukum juga belum tahu kelab mana lokasinya. Sampai akhirnya dapat informasi itu di Atlas Beach Club. Dan tadi mereka datang. Kami menerima niat baik mereka,” paparnya.
Dalam pertemuan itu, menurut Kenak tak ada diskusi dan hanya penyampaian permintaan maaf dari manajemen dan siap melakukan guru piduka.
Di mana manajemen merencanakan guru piduka saat Saraswati. Namun Kenak mengaku dari PHDI Bali belum melakukan putusan apapun terhadap permintaan maaf itu. Di mana Kenak menyerahkan kepada tim hukum untuk mengkaji dan membuatkan keputusan.
“Kami belum putuskan. Kami minta tim hukum dan ahlinya, apakah akan menerima permintaan maaf dan bendu piduka itu. Kami ingin agar umat tidak resah,” paparnya.
Meski begitu, pihaknya mengatakan jika PHDI Bali tidak ada melakukan pelaporan ke polisi. “Kami dari lembaga memang tidak pernah melakukan pelaporan ke polisi.
Termasuk yang di Sumberklampok kemarin. Tetapi kalau ada yang melapor, kami biasanya yang jadi tim ahli,” papar Ketua MGPSSR Pusat ini.
PHDI juga meminta agar ada permintaan maaf ke umat Hindu secara tertulis dan bermaterai. “Kami meminta agar ada permintaan maaf tertulis dari orang nomor satu di sana, dan juga operator yang menayangkan gambar Dewa Siwa itu yang ditujukan kepada umat Hindu,” paparnya.
Tim Hukum PHDI Bali belum memutuskan akan mengambil langkah tertentu ke depan. Tim Hukum akan melihat dulu keseriusan manajemen kelab malam dalam meminta maaf.
Kemudian, PHDI Bali juga akan mendengar suara dari umat Hindu mengenai kelanjutan permasalahan yang menistakan keyakinan mayoritas masyarakat Bali ini. (sup)
Gelar Aksi Damai ke Kantor Gubernur, Partai Buruh Exco Bali Tuntut Stop PHK dan Hapus Outsourcing |
![]() |
---|
Kejati Bali Dorong Penanganan Tindak Pidana Korupsi Lewat Mekanisme DPA, Lazim di Luar Negeri |
![]() |
---|
Pemprov Bali Nantikan Pusat Untuk Penentuan Lokasi Tersus LNG |
![]() |
---|
Cuaca Buruk, Pelabuhan Gilimanuk Bali Ditutup Hampir Dua Jam, Antrean Kendaraan Mengular |
![]() |
---|
Lindungi Pesisir Bali, 4.000 Bakau Ditanam di Tahura Ngurah Rai, Libatkan Kelompok Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.