Siswa Tertimpa Pohon di Jembrana

TRAGEDI Siswa SMAN 1 Melaya Meninggal Dunia Usai Tertimpa Pohon Tumbang, Termasuk Siswa Berprestasi

Adalah I Putu EA (16) yang merupakan siswa SMAN 1 Melaya. Korban asal  Gilimanuk tersebut tertimpa pohon saat akan menuju sekolahnya. 

|
ISTIMEWA/POLSEK KAWASAN PELABUHAN GILIMANUK
EVAKUASI – Sejumlah petugas melakukan evakuasi TKP setelah kejadian seorang siswa SMAN 1 Melaya, I Putu Esa Ananta Veda yang meninggal dunia setelah tertimpa pohon tumbang di Jalur Nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu (5/2). 

“Kami keluarga SMAN 1 Melaya menyampaikan duka yang mendalam kepada almarhum. Dumogi amor ing Acintya,” kata Widia mewakili keluarga besar SMAN 1 Melaya.

Sedangkan sepeda motor korban rusak berat, pada bagian kepala akibat tertimpa pohon. Motor tersebut diamankan di Polsek Kawasan Pelabuhan Gilimanuk. Petugas gabungan dari Polsek Gilimanuk bersama Personil Yon C Sat Brimobda Bali untuk melaksanakan evakuasi pohon tumbang guna memperlancar arus lalu lintas di jalur utama Gilimanuk-Denpasar.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Bali Barat khusus untuk wilayah kehutanan. Sebab, TKP peristiwa tersebut di wilayah hutan Cekik kawasan Kelurahan Gilimanuk

“Selama ini (tahun 2025), sudah 2 peristiwa terjadi. Satu peristiwa akibatkan meninggal dunia dan satu peristiwa akibatkan sopir truk luka-luka,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Jembrana, I Nyoman Winata saat dikonfirmasi, Rabu (5/1). 

Dia menyebutkan, untuk peristiwa pertama terjadi pada 7 Januari 2025 lalu di jalur nasional Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya. Saat itu truk tertimpa pohon tumbang dan mengakibatkan seorang sopir mengalami luka-luka. 

Kemudian kejadian kedua terjadi di jalur yang sama dan jaraknya berdekatan yaitu Jalan Raya Denpasar-Gilimanuk wilayah Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu (5/2) pagi. Seorang siswa SMAN 1 Melaya meninggal dunia setelah kejadian tersebut. “Semuanya di wilayah Gilimanuk atau wilayah kehutanan,” sebutnya. 

Disinggung mengenai antisipasi, Winata menegaskan akan melakukan koordinasi dengan pihak KPH ataupun Taman Nasional Bali Barat (TNBB) untuk penanganan serta pendataan pohon yang berpotensi membahayakan.

Sementara di lokasi lain pihaknya sudah melakukan sejumlah penanganan seperti pemangkasan dahan serta penebangan pohon potensi membahayakan atau berisiko tumbang dibantu dengan Dinas Lingkungan Hidup serta Polsek setempat di wilayah masing-masing.

“Khusus untuk di wilayah sana (hutan Cekik di Gilimanuk), pihaknya akan melakukan koordinasi guna menentukan penanganan lebih lanjut,” tandasnya. (mpa)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved