Penculikan Anak di Denpasar
DENDAM Jadi Alasan Sudirta Nekat Menculik Anak Mantan Bossnya di Denpasar, Bahkan Minta Tebusan
Peristiwa bermula Rabu (5/2) sekira pukul 14.00 WITA, saat anak hendak dijemput karyawan orang tuanya namun sudah tidak ada di sekolah.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Kasus penculikan anak terjadi di Kota Denpasar terungkap. Korban penculikan adalah siswa SD Harapan Denpasar Selatan berinisial IMRAK (10). Korban pun mengalami trauma.
Peristiwa bermula Rabu (5/2) sekira pukul 14.00 WITA, saat anak hendak dijemput karyawan orang tuanya namun sudah tidak ada di sekolah. Tidak berselang lama, pelaku I Wayan Sudirta (29) menelpon ibu korban meminta tebusan. Atas kejadian tersebut orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Densel.
Polisi bergeak cepat melakukan penyisiran di seputaran By Pass Ngurah Rai pelaku diketahui di areal kebun Pesanggaran, Denpasar Selatan.
Pelaku diketahui merupakan mantan karyawan orang tua korban. Pelaku sempat minta tebusan Rp 100 juta. Polisi langsung menyergap pelaku yang terlihat membonceng korban dan sempat mencoba melarikan diri hingga korban akhirnya dapat diselamatkan dalam keadaan sehat namun mengalami trauma.
“Saat mengetahui anak tidak ada di sekolah, orang tua berkoordinasi dengan pihak sekolah dan mengecek CCTV yang terlihat dijemput seseorang dengan menggunakan sepeda motor,” ungkap Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Herson Djuanda dalam press release, pada Kamis (6/2).
Baca juga: SELAMAT Jalan Putu Esa, Ngaben Digelar Saat Valentine, Anak Tunggal Aktif & Berprestasi di Sekolah
Baca juga: Jendrika Bangga Pelajar Lestarikan Kearifan Lokal, 125 Siswa Ikuti Festival Nyurat Aksara Bali

“Pelaku menculik anak untuk meminta tebusan uang sebesar Rp 100 Juta,” bebernya. Sementara itu, Orangtua korban penculikan, I Komang Sudiarta (49) tidak menyangka pelaku Sudirta (29) menaruh dendam hingga nekat menculik putranya.
Sudiarta mengaku tidak pernah bersinggungan secara langsung dengan pelaku. Ia hanya approve apa yang menjadi penilaian supvervisor dan manajer karena pelaku tidak berkompeten dalam pekerjaannya 2 bulan ini.
“Wayan itu dulunya pegawai saya paling dasar. Pada intinya saya tidak pernah bersentuhan secara langsung, berkomunikasi secara intens, atau ketemu bahkan, jarang saya di kantor,” ungkap Sudiarta didampingi istrinya Made Widiasa.
“Pelaku bagian kurir, jadi dia punya atasan, ada supervisor dan manajernya. Saya cuma sifatnya approve. Saat supervisor dan manajernya bilang kurang berkompeten, dia mengajukan untuk orang ini diganti. Jadi saya hanya approve, saya tidak ada melakukan penilaian apa pun,” jabarnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku Sudirta salah besar dan harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Apalagi nyawa putranya terancam.
Dia bersama istri menjelaskan, orang tua mendapatkan ancaman bukan hanya anaknya yang di Denpasar tetapi anak yang di Surabaya juga mendapatkan bahaya jika tidak segera membayar tebusan.
“Ada itu di rekaman suara barang buktinya. Dia mengancam bukan hanya anak saya yang ada di sini (Denpasar), saya punya anak di surabaya juga diancam,” tuturnya.
“Dia bilang kalau tidak salah bukan saja anakmu yang di sini, tapi anakmu yang di Surabaya juga akan bahaya, seperti itu bahasanya. Memang ada ancaman,” ungkapya.
Dalam proses pengejaran pelaku terjadi negosiasi antara pelaku dan orang tua korban yang memang agar sengaja diulur. Bahkan negosiasi dengan menurunkan tebusan dari Rp 100 juta menjadi Rp 10 juta. Namun uang belum sempat ditransfer pelaku berhasil dibekuk aparat kepolisian.
“Sempat negosiasi tawar-menawar karena kebetulan pada saat itu, saya melapor, tidak dalam hitungan 15 menit sudah direspons. Kemudian datang 2 personel persis saat pelaku menelepon,” ucapnya.
Pelaku Penculikan di Denpasar Minta Psikotes, Ortu Menangis Saat Jenguk Sudirta di Tahanan |
![]() |
---|
Wayan Rinas dan Istri Berlinang Air Mata, Orangtua Pelaku Penculikan di Denpasar Ingin Minta Maaf |
![]() |
---|
Wayan Minta Tebusan Untuk Dikirim ke Kampung, Ngaku Kerja di Kapal Pesiar Padahal Jadi Kurir |
![]() |
---|
Pasca Kasus Penculikan Anak SD di Denpasar, Polda Bali Keluarkan Imbauan |
![]() |
---|
WASPADA! Penculikan Anak di Denpasar Bali Saat Jam Pulang Sekolah, CCTV Rekam Pelaku Jemput Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.