Cuaca panas

CUACA PANAS Membara di Bali, Penjualan Kipas Angin di Gianyar Naik Drastis 

Di hari-hari biasa, dirinya biasa mendapatkan pesanan 10 bungkus es campur, namun pada Rabu melonjak menjadi 50-an pesanan es campur. 

TRIBUN BALI/WAYAN ERI GUNARTA
Cek Kipas - Seorang pekerja di Duta Ria Elektronik, Gianyar memeriksa kondisi kipas angin sebelum dijual pada Kamis (6/2). 

TRIBUN-BALI.COM  - Cuaca panas hingga mencapai 36 derajat celsius terjadi di Kabupaten Gianyar sejak Selasa (4/2). Suhu panas tidak terjadi pada siang hari, namun hampir 24 jam. Hal ini membuat penjualan kipas angin mengalami lonjakan signifikan di Kabupaten Gianyar.

Pantauan Tribun Bali, Kamis (6/2), hampir sebagian besar toko-toko elektronik memajang banyak stok kipas angin di depan toko mereka. Pun dengan pekerja, sebagian besar terlihat mengutak-atik kipas angin, memastikan kipas tersebut berfungsi normal sebelum dijual.

Para pengunjung yang mendatangi toko elektronik ini sebagian besar membeli kipas angin. Tidak sedikit dari pembeli ini, yang datang ke toko elektronik ini saat malam hari. 

Baca juga: TUNTUT Dananya Dikembalikan! DPRD Gianyar Pertemukan Nasabah dan Ketua LPD Bedulu

Baca juga: MISTERI Kematian Pande Gede Masih Belum Terkuak, Mayat di Hutan, Polisi Masih Tunggu Hasil Autopsi

“Waduh, rasanya seperti terpanggang di dalam kamar. Ini saya ngebut ke toko, untungnya masih buka. Saya beli kipas angin, biar bisa tidur di kamar,” ujar Ketut Suta, saat ditemui di Ubud, Rabu (5/2).

Pemilik Duta Ria Elektronik, Lely yang berlokasi di barat Pasar Rakyat Gianyar membenarkan bahkan sejak Rabu (5/2), penjualan kipas angin maupun AC, mengalami peningkatan. Hal tersebut dikarenakan cuaca panas yang terjadi sejak Selasa.

“Biasanya penjualan kipas angin tidak menentu, saat musim hujan tidak laku sama sekali. Tetapi sejak kemarin pembeli banyak yang datang cari kipas angin. Kemarin terjual lebih dari 10 unit. Tadi juga sejak pagi tadi sudah ada beberapa yang beli,” ujarnya. 

Selain kipas angin, penjualan es campur juga mengalami peningkatan signifikan dampak cuaca panas ini.
Seorang pedagang es campur di Ubud, Ni Putu Utami Dewi mengatakan, sejak Rabu hingga Kamis (5-6/2), permintaan es campur cukup banyak. Di hari-hari biasa, dirinya biasa mendapatkan pesanan 10 bungkus es campur, namun pada Rabu melonjak menjadi 50-an pesanan es campur. 

“Kebetulan saya jualan bisa dipesan lewat WhatsApp, jadi kemarin permintaannya banyak sekali. Sampai-sampai kewalahan. Bahkan ada pesanan yang sampai saya tolak karena kecapekan dan stok es juga sudah habis,” ujarnya. (weg)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved