Cuaca Ekstrem di Bali
Plafon SD 1 Munggu & Kekeran Jebol, Imbas Cuaca Ekstrem Landa Badung Sejak 9 Februari 2025
Jebolnya plafon itu dilaporkan Kepala Desa Munggu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada pukul 08.08 Wita.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Cuaca ekstrem yang terjadi di Kabupaten Badung, dari Minggu (9/2) kemarin mengakibatkan plafon Gedung Sekolah Dasar (SD) No 1 Munggu, Kecamatan Mengwi jebol pada Senin (10/2).
Jebolnya plafon itu dilaporkan Kepala Desa Munggu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada pukul 08.08 Wita.
Dari informasi yang dihimpun plafon yang jebol itu merupakan Gedung berlantai tiga. Saat ini tidak bisa digunakan proses belajar mengajar. Beruntung tidak ada korban jiwa, namun siswa dipindahkan sementara ke ruangan perpustakaan.
Kepala Desa Munggu, I Ketut Darta yang dikonfirmasi mengakui dirinya menerima laporan dari pihak sekolah. Laporan itu pun langsung diteruskan ke BPBD Badung untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
“Iya tadi pagi kami sudah menerima laporan plafon yang jebol. Jadi kami imbau agar ruangan tidak digunakan karena lumayan parah,” ujarnya.
Baca juga: CEK Kesehatan Gratis di Puskesmas se-Gianyar, Bayi Baru Lahir Bisa Akses CKG
Baca juga: 8 SD Terdampak Cuaca Ekstrem! Dari Plafon Jebol hingga Pohon Tumbang
Baca juga: LONTAR Usada Hingga Kawisesan Milik Nengah Werden di Jembrana, Sayangnya Hanya 14 Cakep Saja Terbaca
Pihaknya mengaku belum mengetahui lebih detail terkait jebolnya plafon yang jebol tersebut. Bahkan menyarankan untuk langsung menghubungi pihak sekolah. “Lebih detailnya coba hubungi pihak sekolah ya. Karena hujan lebat dan angin kencang ini terjadi di wilayah Badung dari kemarin,” imbuhnya.
Sementara puing-puing plafon yang jebol di SD 1 Munggu, Mengwi, langsung dibersihkan pada Senin (10/2). Pembersihan dilakukan oleh pihak Desa Munggu bersama sejumlah Guru.
Diharapkan dengan dibersihkan puing reruntuhan, ruangan bisa kembali digunakan untuk proses belajar mengajar, meski plafon yang jebol belum dilakukan perbaikan. Selain itu juga mengamankan inventaris sekolah yang ada seperti kursi meja dan yang lainnya.
Untuk sementara siswa kelas V di SD 1 Munggu terpaksa dipindahkan sementara ke ruang perpustakaan. Pihak sekolah pun berencana akan berkoordinasi ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung terkait proses belajar mengajar ke depan.
“Atas kejadian jebolnya Plafon sekolah, puing-puing plafon telah dibersihkan oleh TRC Desa Munggu kerjasama dengan guru-guru. Hal ini cepat dilakukan agar ruang bisa segera dipakai walau tanpa plafon,” ujar Darta.
Sementara peristiwa plafon jebol tidak hanya terjadi di SD No 1 Munggu, namun juga terjadi di SD 1 Kekeran yang dilaporkan juga jebol. Peristiwa itu pun sudah dilaporkan ke BPBD Badung untuk mendapatkan penanganan.
Dari rekaman video yang beredar, plafon yang jebol itu tampak di bagian depan sekolah atau bagian lobi. Namun di ruang kelas siswa juga terjadi plafon yang sudah retak. Kondisi plafon itu pun dikhawatirkan akan jebol jika kondisi ruangan lembab. Sebab plafon tersebut terbuat dari bahan gypsum dan rangkanya berbahan baja ringan.
Kepala Desa Kekeran, Mengwi Badung I Nyoman Suarda pun meminta agar BPBD Badung menindaklanjuti laporan terkait atap plafon yang jebol dan ada yang kondisinya retak tersebut.
“Tim BPBD Badung mohon di atensi plafon jebol di SD no 1 Kekeran di Jalan lda Rai Madra Kekeran,” laporannya kepada BPBD Badung.
Menyikapi laporan itu, tim BPBD Kabupaten Badung segera melakukan pengecekan. Pihaknya siap untuk berkoordinasi dengan pihak sekolah sekaligus mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Badung, I Ketut Murdika pun mengaku akan melakukan pengecekan lebih lanjut, dirinya mengakui dari kemarin BPBD Badung menerima banyak laporan bencana akibat cuaca ekstrim imbas dari hujan deras disertai angin kencang.
“Kami akan tindaklanjuti semua laporan yang ada. Sementara saat ini tim sudah turun menangani beberapa pohon tumbang,” imbuhnya.
Diakui, selain plafon jebol, BPBD Badung juga menerima laporan pohon tumbang yang menimpa rumah warga di Desa Bongkasa. Selain itu ada juga pohon bambu yang tumbang di Jalan tukad ngongkong, Desa Sulangai, Petang. (gus)
Koordinasi ke Disdikpora
Terkait peristiwa jebolnya plafon sekolah akibat cuaca ekstrem, pihak sekolah segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Badung. Bahkan untuk sementara siswa akan menggunakan ruang perpustakaan untuk proses belajar mengajar.
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SD 1 Munggu I Nyoman Wiyasa mengakui jika plafon yang jebol ada di ruang kelas V. Jebolnya plafon diketahui pada Senin (10/2) sekitar pukul 06.30 Wita
“Jadi saat siswa ingin masuk kelas, kondisi plafon sudah jebol. Beruntung tidak ada korban jiwa pada bencana tersebut,” ujarnya.
Pihaknya mengaku, untuk sementara siswa kelas V yang jumlahnya 28 orang mengikuti proses belajar mengajar di ruang perpustakaan. Kendati demikian untuk langkah kedepan dirinya akan berkoordinasi dengan Disdikpora setempat.
“Sebenarnya kita bisa menggunakan ruangannya dengan tanpa plafon. Namun tetap masih kami koordinasikan dengan Disdikpora,” ungkapnya. (gus)
Perubahan Iklim, Distan Bali Siapkan Strategi Adaptasi dan Mitigasi untuk Sektor Pertanian |
![]() |
---|
Dapur Warga Ambruk, Senderan Jalan Nasional Jebol, Warga Mengungsi, Dampak Hujan Deras di Jembrana |
![]() |
---|
Bali Dilanda Cuaca Ekstrem Beberapa Hari Terakhir, Ternyata Ini Penyebabnya |
![]() |
---|
Dua Orang Ditemukan Meninggal Dunia, Nelayan Jembrana Diminta Waspadai Cuaca Ekstrem |
![]() |
---|
Selama Maret 2025, Gianyar Dilanda 83 Bencana Alam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.