Bencana Alam di Bali
Diterjang Puting Beliung, Bale Gong Pura Maospahit Canggu Bali Roboh, Kerugian Ditaksir Rp 400 Juta
Menurut Murdika, insiden ini dipicu oleh cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Hujan lebat yang disertai angin kencang dalam dua hari terakhir telah menyebabkan sejumlah bencana alam di Kabupaten Badung, Bali.
Salah satu insiden yang cukup parah adalah robohnya Bale Gong di Pura Maospahit, Desa Canggu, Kuta Utara, yang diduga akibat angin puting beliung.
Peristiwa tersebut terjadi pada Senin 10 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WITA.
Kejadian ini baru dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung pada pukul 12.25 WITA.
Baca juga: WASPADA! BPBD: Ramalan Cuaca Hujan Deras Disertai Angin Kencang di Bali Sampai 12 Februari 2025
Bangun itu pun ambruk, dan beruntung tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika saat dikonfirmasi mengatakan bahwa Bale Gong yang roboh di Desa Canggu sudah dilaporkan ke BPBD.
Kejadian itu pun dilaporkan pada pukul 12.25 Wita.
"Betul, Bale Gong Pura Maospahit roboh. Bahkan bencana itu sudah langsung kami menindaklanjutinya dengan mengirimkan TRC (Tim Reaksi Cepat)," ungkap Murdika.
Menurut Murdika, insiden ini dipicu oleh cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang yang menerjang kawasan tersebut.
"Bale Gong yang roboh berukuran 8x4 meter dengan estimasi kerugian mencapai Rp 400 juta,” tambahnya.
Diakui, Tim BPBD Badung bersama warga setempat segera melakukan upaya evakuasi dan pembersihan puing-puing bangunan yang runtuh.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam insiden ini.
“Meski tidak ada korban jiwa, namun pihak pengempon pura dan masyarakat sekitar tetap kami imbau untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu,” pesannya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Bali dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana lain, seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir.
“Kami imbau masyarakat untuk menghindari area rawan dan memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi guna mengantisipasi kejadian serupa,” imbuhnya. (*)
Kumpulan Artikel Badung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.