Bencana Alam di Bali
Hujan Disertai Angin Kencang di Bali Diprediksi hingga 12 Februari, 11 Penerbangan Terdampak
BPBD Kota Denpasar mencatat 18 kejadian pohon tumbang dan tiga atap rumah terbang akibat angin kencang.
SDN 3 Ubung, Denpasar Utara plafon jebol, SDN 6 Ubung, Denpasar Utara plafon jebol dan SDN 3 Padangsambian, Denpasar Utara plafon jebol.
“Kami masih sisir sekolah mana saja yang terkena imbas cuaca ekstrem,” jelasnya.
Ia mengatakan, plafon jebol berada di luar ruang kelas.
Sehingga, proses belajar mengajar tidak terdampak.
“Kalau belajar mengajar tidak terdampak sebagian plafon luar karena angin kencang. Ada juga plafon yang di dalam karena genteng bergeser sehingga air masuk ke plafon dan membuat jebol,” kata Gung Wiratama.
Ia mengatakan, saat ini tidak ada yang terdampak serius.
Sedangkan untuk SMP juga sampai saat ini belum ada informasi terdampak hujan deras maupun angin kencang yang melanda Kota Denpasar.
Gung Wiratama mengatakan, pihaknya mulai melakukan perbaikan terhadap sekolah-sekolah yang terdampak.
“Untuk SDN 6 Ubung sudah dikerjakan tinggal genteng saja karena masih amprah. Lagi dua hari SDN 3 Ubung dan SDN 3 Padang Sambian dan SDN 3 Penatih,” katanya.
Puting Beliung di Badung
Hujan lebat disertai angin kencang juga menyebabkan sejumlah bencana alam di Kabupaten Badung.
Salah satu insiden yang cukup parah adalah robohnya Bale Gong di Pura Maospahit, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, yang diduga akibat angin puting beliung. Peristiwa tersebut terjadi pada Senin 10 Februari 2025, sekitar pukul 10.00 WITA.
Kejadian ini baru dilaporkan kepada BPBD Badung pada pukul 12.25 WITA. Bangunan style Bali itu pun ambruk. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Badung, I Ketut Murdika saat dikonfirmasi mengatakan, bale gong yang roboh di Desa Canggu sudah dilaporkan ke BPBD. Kejadian itu dilaporkan pada pukul 12.25 Wita.
“Betul, Bale Gong Pura Maospahit roboh. Bahkan bencana itu sudah langsung kami menindaklanjutinya dengan mengirimkan tim TRC (Tim Reaksi Cepat),” ungkap Murdika.
Menurut Murdika, insiden ini dipicu cuaca ekstrem yang menerjang kawasan tersebut.
“Bale Gong yang roboh berukuran 8 x 4 meter dengan estimasi kerugian mencapai Rp 400 juta,” tambahnya.
Diakui, Tim BPBD Badung bersama warga setempat segera melakukan upaya evakuasi dan pembersihan puing-puing bangunan yang runtuh.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa dalam insiden ini.
“Meski tidak ada korban jiwa, namun, pihak pengempon pura dan masyarakat sekitar tetap kami imbau untuk tetap waspada, mengingat kondisi cuaca yang masih tidak menentu,” pesannya.
Bencana alam juga terjadi di Asrama TNI AD Wantilan 2, RT Gotong Royong, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, pada Senin 10 Februari 2025, sekitar pukul 06.00 WITA.
Pohon ancak yang tumbang menimpa garasi mobil yang terdapat 4 unit kendaraan di dalamnya.
Bhabinkamtibmas Kuta, Aiptu Cokorda Oka Alit Putra, bekerja sama dengan Babinsa, DLHK Badung, dan warga setempat telah melakukan pembersihan di lokasi kejadian.
Lebih lanjut dijelaskan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di wilayah Bali dalam beberapa hari ke depan.
Masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana lain, seperti pohon tumbang, tanah longsor, dan banjir.
“Kami imbau masyarakat untuk menghindari area rawan dan memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi guna mengantisipasi kejadian serupa,” kata dia. (zae/sar/sup/gus)
Pemkot Siapkan Ganti Rugi Bencana Hingga Rp 100 Juta
Cuaca ekstrem yang melanda Bali termasuk Kota Denpasar menyebabkan terjadinya bencana seperti pohon tumbang hingga kerusakan bangunan.
Terkait antisipasi ini, Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara mengaku pihaknya sudah membentuk tim respon cepat.
“Kami sudah langsung bergerak begitu ada laporan. Kami ada grup tim respons cepat untuk penanggulangan tersebut,” paparnya saat diwawancarai Senin 10 Februari 2025.
Pihaknya menambahkan, cuaca ekstrem yang terjadi sejak kemarin ini tak menyebabkan korban jiwa di Denpasar.
“Kami terima laporan ada 18 pohon tumbang, lalu ada satu rumah kos-kosan kena puting beliung. Tadi malam ada plafon SD yang jebol, tapi karena malam tidak ada korban,” paparnya.
Terkait dengan korban dari bencana termasuk kebakaran pihaknya menyiapkan ganti rugi.
Namun ganti rugi ini berlaku khusus bagi warga yang ber-KTP Denpasar.
Ganti rugi ini mencapai Rp 100 juta, dan jika kerugian lebih dari itu, maka pembayaran ganti rugi tetap maksimal Rp 100 juta.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengakui bahwa akhir-akhir ini cuaca masih ekstrem. Terlebih lagi angin kencang disertai hujan.
“Sesuai dengan prediksi BMKG, bahwa memang awal tahun cuaca ekstrem, dapat kami sampaikan angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang,” ujarnya
Ia mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada. Hal ini lantaran dalam situasi cuaca ekstrem, bencana bisa datang kapan saja.
"Kami imbau kepada masyarakat, agar selalu hati-hati dan waspada, jika tidak begitu penting diimbau agar tidak bepergian," ajak Gus Joni.
Pihaknya juga mengajak semua pihak dan seluruh masyarakat mematuhi imbauan BMKG.
Hal ini mengingat Forecaster on Duty BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrim wilayah Bali.
"Kami berharap masyarakat selalu ikuti imbauan BMKG, disertai dengan sikap waspada dan hati-hati, dan untuk langkah antisipasi kami dari BPBD dan DLHK akan terus memantau dan merompes pohon perindang agar tidak membahayakan saat cuaca ekstrem,” katanya.
Selain itu, satgas biru Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Denpasar juga terus membersihkan gorong-gorong dan saluran air untuk mengantisipasi banjir. (sup)
Dampak Cuaca Ekstrem juga Landa Gianyar hingga Buleleng
Dampak cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang juga melanda di sejumlah Kabupaten di Bali.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, bencana yang terjadi pada Minggu 9 Februari 2025, sebanyak 32 kejadian.
Dari total tersebut, sebanyak 27 kejadian berupa pohon tumbang dan 5 bangunan rusak.
Adapun kejadian tersebut, berupa pohon tumbang menimpa jalan di depan hotel Maya Ubud pada pukul 09.32 Wita.
Pohon tumbang menimpa jalan utara RSUD Sanjiwani pukul 09.37 Wita.
Pohon tumbang menimpa rumah Mangku Ariasa di Kelurahan Beng pukul 09.54 Wita.
Pohon tumbang menimpa Pura Prajepati Tengkulak, pohon tumbang sebelah barat jembatan timur Beng pukul 09.58 Wita.
Pohon tumbang, di area jembatan Jukutpaku, Ubud melintang di badan jalan, menimpa kabel PLN pukul 09.58 Wita.
Pohon tumbang di Jalan Gunung Agung beng menutupi jalan ke kuburan setempat.
Pohon tumbang menimpa perantenan (dapur) Pura Samuantiga, Desa Bedulu pukul 10.06 Wita.
Pohon tumbang mobil tidak bisa lewat di Jalan banjar Tarukan pukul 11.12 wita.
Dahan pohon beringin patah tumbang ke jalan di Alun-alun Gianyar.
Pohon tumbang depan Cafe Junior Darma Giri pukul 11.31 Wita.
Pohon roboh menutupi jalan menuju Pura Gunung Kawi di Banjar Calo, Tegalalang pukul 11.50 Wita.
Pohon tumbang di Blahpane. Pohon tumbang di Pura Taman Penglimutan Pengosekan, Desa Mas mas.
Kejadian atap rumah garase roboh menutupi akses jalan Laksamana kawasan Banjar Tegal, Desa Guwang, Sukawati, Bale Pesandekan Pura Dalem Guwang roboh akibat angin puting beliung. Pohon Pule tumbang di Sakah.
Angin puting beliung juga terjadi di Banjar Tengah, Desa Batuan, Sukawati menyebabkan pohon menyimpan bale banjar dan bangunan di seputaran bale banjar.
Pohon jati tumbang di depan Pasar Bendul Batubulan pukul 14.19 Wita.
Bangunan roboh diterjang angin puting beliung di Banjar Pakas, Desa Taro, Tegalalang.
Pohon tumbang di Banjar Medahan, Desa Kemenuh 14.26 Wita.
Pohon tumbang di Objek Wisata Waterfall Blangsinga, Desa Saba, Blahbatuh pukul 14.29 Wita.
Pohon tumbang menimpa pelinggih di Pura Desa Batuan pukul 14.40 wita.
Dahan pohon jati patah di Jalan Tukad Melangit, Kelurahan Samplangan, Gianyar.
Pohon tumbang di Desa Tulikup pukul 15.26 wita. Bangunan bale gong roboh akibat angin kencang di Desa Adat Mumbi pukul 15.28 Wita.
Pohon tumbang di Desa Sidan. Pohon tumbang menimpa bangunan di Banjar Gadungan, Desa Bresela, Payangan pukul 15.36 Wita.
Pohon tumbang di Banjar Celuk, Desa Buruan, Blahbatuh di kawasan arena sabung ayam pukul 15.37 Wita.
Pohon tumbang menutup akses jalan di Banjar Dukuh Kabetan.
Pohon beringin tumbang di Desa Pupuan dan pohon tumbang di Pejeng Kangin.
“Cuaca sampai saat ini belum membaik, kami imbau masyarakat tetap waspada akan potensi bencana,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta.
Hujan disertai angin kencang di Kabupaten Buleleng pada Minggu 9 Februari 2025 mengakibatkan peristiwa pohon tumbang.
Salah satunya di wilayah Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng tepatnya di tikungan dekat setra adat Banjar Tegal.
Peristiwa pohon tumbang terjadi sekitar pukul 15.52 Wita.
Pohon berjenis asem itu tumbang dan menimpa kabel listrik di sekitar.
Menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Ketut Yudistira, tumbangnya pohon tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa.
Kendati demikian pihaknya tidak memungkiri jika saat kejadian ada warga yang sedang melintas.
Beruntung warga tersebut tidak tertimpa pohon tumbang.
“Yang bersangkutan merupakan wanita asal Kayubuntil, Kelurahan Kampung Anyar, Buleleng. Informasinya dia hanya mengalami lecet-lecet akibat terkena ranting, dan saat ini sudah berada di rumah,” ucapnya.
Lanjut diungkapkan, pohon asem yang tumbang cukup besar. Ketinggiannya saja ditaksir mencapai 12 meter.
Oleh sebab itu pasca terjadi pohon tumbang, pihaknya dibantu anggota kepolisian, anggota Yonif Raider 900/SBW, petugas dinas Lingkungan Hidup, serta masyarakat setempat berjibaku melakukan evakuasi material pohon tumbang.
Terlebih ruas jalan sekitar yakni Jalan Pahlawan - Jalan Sudirman dan Jalan Laksamana tergolong padat lalulintas.
“Upaya penanganan membutuhkan waktu kurang lebih selama 2 jam. Saat penanganan, arus lalulintas sementara dialihkan karena jalur ini benar-benar tidak bisa dilintasi,” ujarnya.
Dampak hujan disertai angin kencang, nyatanya juga terjadi di enam titik lainnya.
Yudistira mengatakan, untuk di wilayah Kelurahan Banjar Tegal sendiri sudah ada dua titik pohon tumbang, di mana kejadian pertama dilaporkan pada pagi hari.
Sedangkan titik lainnya, berlokasi di wilayah Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak; Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada, Desa Penyabangan, Kecamatan Gerokgak, Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng.
“Rata-rata merupakan peristiwa pohon tumbang. Sedangkan yang di Desa Penyabangan itu atap rumah warga roboh akibat terbawa angin. Namun kami belum asesmen ke sana,” tandasnya.
Sementara di Kabupaten Jembrana, puluhan bencana alam terjadi dampak cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang.
Menurut data yang dihimpun dari BPBD Jembrana, laporan sementara dampak cuaca buruk kemarin di antaranya 13 peristiwa pohon tumbang, 1 rumah roboh, dan 5 peristiwa atap rumah roboh.
Di sisi lain, dampak cuaca ekstrem di wilayah Gilimanuk kemarin, tercatat ada puluhan rumah mengalami kerusakan.
Tiga di antaranya rusak parah seperti kerusakan kanopi warung dengan kerugian puluhan juta dan robohnya sebuah dapur milik warga dengan kerugian jutaan rupiah.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra saat dikonfirmasi, Senin 10 Februari 2025 mengatakan, tim sudah turun ke masing-masing lokasi bencana alam untuk melakukan assessment.
Diharapkan seluruh masyarakat tetap waspada dan hati-hati akan dampak cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini.
“Banyak potensi bencana alam yang bisa saja terjadi dampak cuaca ekstrem ini. Kami harap masyarakat selalu hati-hati terutama yang sedang berkendara di jalan raya agar memperhatikan situasi dan kondisi di lapangan,” imbaunya. (weg/mer/mpa)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.