Berita Jembrana
65 Hektar Padi Ambruk Diterjang Angin Kencang di Jembrana, Puso Dampak Angin Tak Ditanggung Asuransi
padi yang belum memasuki usia panen juga diharapkan mengambil langkah yang tepat.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang juga berdampak pada sektor pertanian. Artinya tak hanya berdampak pada rusaknya puluhan titik rumah warga.
Puluhan hektar tanaman padi di Jembrana roboh (ambruk) diterjang angin belakangan ini.
Hal ini bisa saja memicu para petani di Jembrana mengalami kerugian karena berpotensi terjadi gagal panen.
Menurut data dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, laporan dari petugas lapangan tercatat ada sekitar 65 hektar tanaman padi yang rebah akibat angin kencang.
Baca juga: CUACA BURUK! Angin Kencang 49 Knot, 4 Kali Pelabuhan Gilimanuk Terdampak, Pengguna Harap Maklum
Jumlah tersebut tersebar di tiga kecamatan yang ada yakni Mendoyo, Jembrana dan Negara. Sementara dua kecamatan ujung yakni Pekutatan dan Melaya masih aman.
"Untuk sementara dampak cuaca ekstrem belakangan ini akibatkan padi petani kita rebah," ungkap Kabid Pertanian, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Komang Ngurah Arya Kusuma saat dikonfirmasi, Senin 17 Februari 2025.
Dia melanjutkan, secara umum luasan padi yang terdampak tersebut tersebar di tiga kecamatan berbeda.
Hanya Kecamatan Melaya dan Pekutatan yang tidak terdampak alias masih aman dari cuaca ekstrem hujan deras disertai angin kencang.
Petani yang terdampak tersebut diharapkan mengambil langkah sesuai kondisi di lapangan.
Untuk padi yang sudah masuk usia panen diupayakan agar dipanen lebih awal.
Sementara padi yang belum memasuki usia panen juga diharapkan mengambil langkah yang tepat.
Jika ke depannya terjadi hujan deras dan tanaman padi terendam air dikhawatirkan bakal merusak biji gabah yang ada.
"Kejadian padi rebah akibat angin ini tidak termasuk dalam kondisi yang ditanggung asuransi padi (AUTP)," tegasnya.
"Sesuai aturan AUTP, yang ditanggung karena mengalami puso (gagal panen) hanya untuk kategori diserang hama penyakit, terdampak banjir dan kekeringan," tandasnya. (mpa)
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.