Penusukan di Denpasar

SALAH SANGKA! Kadek Parwata Dikira Rekan Orang yang Berselisih Dengan Mas Pras di Jln Nangka Utara

Kasus penusukan di Jalan Nangka Utara Denpasar Bali ternyata merupakan salah sangka, Kadek Parwata dikira rekan orang yang berselisih dengan pelaku.

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Putu Kartika Viktriani
Istimewa/Tribun Bali
KOLASE FOTO - Tangkap layar kondisi Kadek Parwata usai alami penusukan di Jalan Nangka Utara, Denpasar Bali pada 13 Februari 2025 dan tersangka saat dirilisi Polresta Denpasar pada 17 Februari 2025. Kasus penusukan di Jalan Nangka Utara Denpasar Bali ternyata merupakan salah sangka, Kadek Parwata dikira rekan orang yang berselisih dengan pelaku. 

Setibanya di Polresta Denpasar, tes urine terhadap pelaku menunjukkan hasil positif mengonsumsi narkotika jenis metamfetamin dan amfetamin (sabu).

Menurut pengakuannya, pelaku menggunakan sabu sebelum dan sesudah kejadian.

Luka Fatal dan Hasil Autopsi

Hasil autopsi dari dokter forensik menunjukkan bahwa korban mengalami:

- Luka gores pada tangan kiri.

- Luka tusuk pada rusuk sebelah kiri.

- Luka tusuk pada bahu kiri.

- Luka tusuk pada punggung sebelah kiri.

Kematian korban disebabkan oleh luka terbuka di punggung sebelah kiri yang menembus jaringan kulit, lemak, sela tulang iga belakang, hingga mengenai paru-paru bagian bawah.

Jeratan Hukum

Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 351 KUHP ayat (3) subsider Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara. 

Kronologi Kejadian Penusukan

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Bali, insiden penusukan ini terjadi sekitar pukul 02.10 WITA pada 13 Februari 2025.

Awalnya, seorang pelajar bernama Made Darma Wisesa (19) membeli minuman di warung.

Tiba-tiba, seorang pria berjaket hitam yang mengendarai sepeda motor datang dan menyeruduknya, mengakibatkan percekcokan.

Perselisihan ini sempat dilerai oleh penjaga warung, Ashuri (39). 

Tak lama berselang, pria tersebut kembali ke warung dan bertanya apakah Darma adalah adik Ashuri.

Setelah mendapatkan jawaban bahwa Darma hanyalah pelanggan warung, ia tetap terlihat emosional.

Di saat bersamaan, Kadek Parwata tiba di warung bersama seorang temannya untuk membeli minuman.

Pelaku tiba-tiba melontarkan makian kepada korban.

Merasa tidak mengenal pelaku dan tak pernah memiliki masalah dengannya, Parwata mendatangi pria tersebut untuk meminta penjelasan.

Percekcokan berlanjut hingga akhirnya pelaku mengeluarkan pisau dan menikam Kadek Parwata.

Darah pun mengucur deras dari tubuh korban.

Teman korban segera membawanya ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.

Parwata dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Darma Bakti akibat kehabisan darah.

Keluarga Berduka, Korban Tinggalkan Dua Anak Kecil

Meninggalnya Kadek Parwata meninggalkan duka mendalam bagi keluarga di rumah duka yang berlokasi di Jalan Nangka, Gang Pande, Denpasar, Bali. 

Kakak korban, Gede Dana Putra, mengungkapkan bahwa Parwata memiliki dua putri yang masih kecil, satu masih duduk di TK dan satu lagi kelas IV SD.

“Dia adalah tulang punggung keluarga, bekerja sebagai housekeeping di restoran. Selama ini, ia dikenal ramah dan tidak memiliki musuh,” ujar Gede Dana.

Kasus ini juga menjadi perhatian warga sekitar yang merasa khawatir dengan maraknya tindak kekerasan di malam hari.

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved