Hari Raya Nyepi

PHDI Bali Keluarkan SE terkait Nyepi Tahun 2025, Upacara Tumpek Digelar hingga Pukul 06.30 Wita

Pujawali dilaksanakan oleh prajuru dan pemangku pura, sedangkan umat yang lainnya cukup ngayat dari rumah masing-masing.

ISTIMEWA
I Nyoman Kenak, Ketua PHDI Bali. PHDI Bali Keluarkan SE terkait Nyepi Tahun 2025, Upacara Tumpek Digelar hingga Pukul 06.30 Wita 

“Prajuru Desa Adat, Pecalang, BANKAMDA, Aparat Desa/ Kelurahan dan petugas keamanan di setiap tempat ibadah berperan mewujudkan situasi dan kondisi yang aman, tenang dan tertib dalam rangkaian Hari Suci Nyepi di wilayahnya masing-masing,” jelas Dewa Made Indra.

Di samping itu, ia menegaskan agar penyedia (provider) jasa selular untuk mematikan data seluler dan seluruh penyedia jasa televisi untuk tidak mendistribusikan siaran dari Sabtu 29 Maret 2025 pukul 06.00 Wita hingga Minggu 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita.

“Usaha penyedia jasa akomodasi, penyedia jasa hiburan dan tempat wisata dilarang mempromosikan usahanya dengan branding Hari Suci Nyepi,” kata birokrat asal Desa Pemaron, Kabupaten Buleleng tersebut.

Selain itu berkenaan dengan pelaksanaan Bulan Ramadhan 1447 Hijriyah, Dewa Made Indra mengajak umat Islam dapat menjalankan sholat tarawih di masjid terdekat dengan berjalan kaki atau di rumah masing-masing, tidak menggunakan pengeras suara serta membatasi penggunaan lampu penerangan. 

Sementara pelaksanaan sholat tarawih dianjurkan dilaksanakan dari pukul 20.00 hingga 21.30 Wita.

“Dengan rasa kebersamaan, saling menghormati, toleransi, saling memuliakan kesucian dan kekhidmatan pelaksanaan Hari Suci Agama, kita yakin pelaksanaan Hari Suci Nyepi dan Bulan Ramadhan 1447 H di Bali akan berjalan dengan baik dan memperkuat persaudaraan antar umat Beragama,” kata dia.

Puncak hari suci Nyepi pada tanggal 29 Maret 2025. Sedangkan hari raya Idul Fitri pada tanggal 31 Maret 2025. 

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Buleleng mulai membahas seruan bersama tentang pelaksanaan hari suci Nyepi Tahun Caka 1947.

Kendati ada selang waktu sehari, namun pelaksanaan Idul Fitri bisa saja maju. 

Ini mengingat dalam penentuan hari raya Idul Fitri, selalu diawali dengan melihat hilal dan sidang isbat.  

Kepala Kesbangpol Kabupaten Buleleng, Komang Kappa Tri Aryandono mengungkapkan, pertemuan kemarin menindaklanjuti seruan FKUB Provinsi Bali. 

Pertemuan ini melibatkan seluruh ketua majelis agama di Buleleng, penasihat FKUB Buleleng, serta Forkopimda Buleleng. 

“Harapan kami dengan adanya surat bersama yang dikeluarkan sejak awal, jadi ada waktu untuk sosialisasi ke masyarakat,” jelasnya.

Sementara Ketua FKUB Buleleng, I Gde Made Metera menegaskan, seruan bersama ini bukan dimaksudkan untuk ikut merayakan hari raya Nyepi. 

Sebaliknya, seruan ini mengajak untuk menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved