Berita Jembrana
Operasi Keselamatan Agung, ETLE Rekam Ratusan Pengendara Tanpa Sabuk Pengaman di Jembrana Bali
Menurutnya, jumlah pelanggaran yang dilakukan saat ini cenderung menurun.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Ratusan pelanggar terjaring dalam Operasi Keselamatan Agung 2025 yang digelar selama 14 hari penuh.
Total, ada 428 pelanggar yang diberikan penindakan dengan dua metode yakni terekam ETLE dan juga teguran.
Terbanyak, polisi menemukan pelanggar tak gunakan sabuk pengaman dan penggunaan helm termasuk oleh wisatawan asing.
Menurut data yang berhasil diperoleh, operasi yang dilaksanakan sejak 10-23 Februari 2025 ini dilakukan di semua wilayah mendapati 428 pelanggar.
Baca juga: 33 Pelanggar Terekam ETLE di Jembrana Bali, Didominasi Pelanggar Helm, Polisi Beri Teguran
Rinciannya penindakan yang terekam kamera ETLE tercatat sebanyak 198 orang yaitu 104 pengendara tak gunakan sabuk pengaman serta 94 orang melanggar ketentuan penggunaan helm.
Kemudian penindakan yang dilakukan dengan teguran humanis sebanyak 230 tindakan.
Rinciannya 20 kendaraan kedapatan dengan kelebihan muatan, melanggar marka, sabuk pengaman, travel, helm, kelengkapan kendaraan, melawan arus hingga mendapati pengendara di bawah umur.
"Ratusan pelanggar berhasil kita jaring selama operasi ini. Kita lakukan dua metode tindakan yakni terekam kamera ETLE dan juga penindakan dengan teguran," jelas Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP Oktamawan Abrianto saat dikonfirmasi, Senin 24 Februari 2025.
Menurutnya, jumlah pelanggaran yang dilakukan saat ini cenderung menurun.
Namun, polisi tetap memberikan tindakan tegas serta memberikan teguran yang bersifat edukatif untuk menegaskan bahaya terhadap dampak pelanggaran yang dilakukan pengendara tersebut.
Dia menyebutkan, selama operasi ini digelar sedikitnya petugas sudah memberikan teguran kepada 230 orang pengendara yang melanggar. Pelanggarannya dari berbagai jenis.
Sementara untuk yang terekam kamera ETLE tercatat sebanyak 198 pelanggar dengan dominasi penggunaan sabuk keselamatan atau safety belt.
Dia berharap, operasi ini menjadi salah satu kegiatan yang dapat menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas di wilayah Jembrana, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan dalam berkendara.
"Kami harap pengendara semakin disiplin dan mematuhi aturan lalu lintas, demi terciptanya situasi yang aman dan tertib di jalan raya," tandasnya.
Kumpulan Artikel Jembrana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.