Berita Bali
Patung Mother & Child Karya Pematung Bali Ketut Putrayasa Mejeng di Singapura
Karya seniman Bali asal Badung, Ketut Putrayasa kini mejeng di Singapura. Karya tersebut berupa patung berjudul "Mother & Child" dan berdiri megah di
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
"Melalui patung ini, publik tidak hanya menikmati estetika, tetapi juga diajak untuk memahami peran ekologis trenggiling dalam menjaga keseimbangan hutan tropis," tambahnya.
Baginya, karya ini bukan sekadar objek visual, tetapi juga menyimpan filosofi mendalam.
"Keindahan bentuknya selaras dengan pesan yang ingin disampaikan, menjaga keseimbangan alam adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Tatang.
Mandai Wildlife Singapura dipilih sebagai lokasi penempatan patung ini bukan tanpa alasan.
Sebagai kawasan konservasi yang menjadi landmark global, Mandai Wildlife memiliki visi untuk meningkatkan kesadaran terhadap keberagaman hayati dan pelestarian satwa liar.
Pemerintah Singapura bahkan menargetkan kawasan ini sebagai destinasi wisata konservasi terbesar di Asia.
Dalam perspektif Tatang B.Sp, seni publik memiliki potensi besar dalam menyuarakan isu-isu sosial dan lingkungan.
"Patung ini adalah ingatan yang diawetkan. Ia tidak hanya merepresentasikan trenggiling secara fisik, tetapi juga melestarikan nilai-nilai perlindungan dan kepedulian yang harus diwariskan kepada generasi mendatang," paparnya. (*)
Berita lainnya di Seniman Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.