Berita Klungkung
Bupati Klungkung Soroti Pungutan Manual di Nusa Penida Bali, Rencanakan One Gate One Destination
Dengan One Gate One Destination, setiap destiansi wisata di Nusa Penida akan dikenakan pungutan retribusi.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pungutan retribusi kunjungan wisatawan ke Nusa Penida yang sampai saat ini masih manual, mendapatkan sorotan dari Bupati Klungkung I Made Satria.
Sehingga ia secepatnya akan mencoba merombak sistem pungutan retribusi wisatawan menjadi secara digital.
Hal ini juga nantinya untuk mematangkan rencana konsep pariwisata One Gate One Destination di Nusa Penida.
Made Satria menjelaskan, sistem pungutan wisatawan yang masih secara manual seperti saat ini, justru mendapatkan kesan negatif dari wisatawan.
Baca juga: VIDEO Kebakaran Mes FNPF, Kerugian Rp500 Juta, Program Konservasi Jalak Bali di Nusa Penida Aman
"Justru sistem pungutan manual seperti saat ini, banyak wisatawan komplain. Petugas pungut sering mengejar wisatawan untuk bayar retribusi, mereka jadi merasa dipalak. Artinya secara etika kan kutmrang baik," ungkap Made Satria, Senin 10 Maret 2025.
Sehingga ke depan dengan penerapan One Gate One Destination, sistem pembayaran retribusi akan dibenahi menjadi berbasis digital.
Dengan One Gate One Destination, setiap destiansi wisata di Nusa Penida akan dikenakan pungutan retribusi.
Namun dipungut sekali ketika wisatawan akan berwisata ke Nusa Penida.
Wisatawan dapat langsung melakukan pembayaran ke destinasi wisata, langsung pada saat pembelian tiket.
Sehingga sistem pungutan akan lebih rapi, minim kebocoran dan tentunya transparan.
"Digitalisasi atau e-ticketing ini memang yamg diharapkan wisatawan. Nanti ini imbasnya ke peningkatan PAD yang signifikan, jika One Gate One Destination ini sudah berjalan," ungkapnya.
Ia telah melakukan pendataan, saat ini ada 17 destinasi wisata unggulan di Nusa Penida.
Tahap awal, akan disusum payung hukum untuk memungkinkan One Gate One Destination di Nusa Penida.
Lalu menyatukan komitmen dengan masing-masing desa adat yang juga mengelola destinasi wisata.
Lalu dilanjutkan dengan penataan infrastruktur menuju destinasi, maupun penataan terhadap setiap destiansi wisata. (mit)
Kumpulan Artikel Klungkung
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.