Berita Denpasar

Bangunan Kampung Kuliner Serangan Denpasar Rampung, Telan Anggaran Rp5,2 Miliar

Bangunan yang akan digunakan sebagai kampung kuliner di Serangan Denpasar rampung. Ada sebanyak 14 bangunan yang telah rampung pada Desember 2024 lalu

Istimewa
KULINER - Suasana bangunan untuk kampung kuliner di Serangan Denpasar yang telah rampung 

Bangunan Kampung Kuliner Serangan Denpasar Rampung, Telan Anggaran Rp5,2 Miliar

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bangunan yang akan digunakan sebagai kampung kuliner di Serangan Denpasar rampung.

Ada sebanyak 14 bangunan yang telah rampung pada Desember 2024 lalu.

Namun hingga kini, 28 kios yang ada di sana belum ditempati pedagang.

Baca juga: Pelampung Pembatas Laut di Serangan Dibongkar, Sempat Alot, Satpol PP Sebut Instruksi Gubernur Bali

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Denpasar, Ni Luh Putu Riyastiti mengatakan, kawasan tersebut sudah diserahkan ke Desa Adat Serangan sejak 3 Maret 2025 lalu dengan berita acara.

Kawasan tersebut kata dia dibangun dengan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp5,2 miliar yang diperuntukan penunjang kawasan wisata Serangan

"Pembangunan kampung kuliner dengan dana DAK sudah rampung sejak Desember 2024. Saat ini desa adat tengah melakukan proses untuk penempatan pedagang," katanya.

Baca juga: Tentang Pagar Pembatas Pelampung di Pulau Serangan Bali, Tantowi Yahya: Untuk Pengamanan

Ia mengatakan, bangunan yang disiapkan untuk tempat jualan sebanyak 14 unit. Satu bangunan berisi dua kios yang total jumlahnya 28 kios. 

"Artinya akan ada 28 kuliner khususnya seafood yang akan berjualan di sana," paparnya.

Selain bangunan pedagang, juga ada bale bengong yang sudah rampung. 

Baca juga: MIRIP PAGAR LAUT di Serangan Bali, Nelayan Keluhkan Pelampung Pembatas Laut di Kawasan BTID

Riyastiti mengatakan, kampung kuliner saat ini masih memiliki beberapa kekurangan seprti atap tempat makan pengunjung hingga penataan lainnya.

“Sekarang masih terbuka rencananya mau dibuatkan atap bisa menggunakan kanopi di setiap bangunan biar tidak kepanasan kalau makan."

"Penataan kebunnya juga belum jadi kami masih mencari Corporate Social Responsibility (CSR). Kalau tidak bisa kami ambilkan pada APBD perubahan,” imbuhnya.

Sementara, Bendesa Adat Serangan, Nyoman Gede Pariatha mengaku sudah menerima proses hibah tempat yang menjadi program kampung kuliner Pemkot Denpasar.

Meski sudah melakukan serah terima dari Pemkot Denpasar pihaknya belum melakukan penempatan pedagang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved