Berita Bali

Nyoman dan Ketut Akan Dapat Insentif Uang Buku dan Seragam Sekolah, Koster: Nanti Kita Data

Nyoman dan Ketut Akan Dapat Insentif Uang Buku dan Seragam Sekolah, Koster: Nanti Kita Data

istimewa
Gubernur Bali Wayan Koster menghadiri sertijab (serah terima jabatan) Bupati dan Wakil Bupati Klungkung, I Made Satria dan Tjokorda Gede Surya Putra di Balai Budaya Ida I Dewa Istri Kanya, Klungkung, Kamis 6 Maret 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Gubernur Bali, Wayan Koster masukan program pelestarian nama Nyoman/Komang dan Ketut dalam tim percepatan pelaksanaan program Tahun 2025-2030. Koster mengatakan juga akan memberikan insentif untuk nama Nyoman dan Ketut.

“Nanti kita data di sekolah dikasih uang untuk buku pakaian seragam,” jelas Koster pada, Rabu 12 Maret 2025.

Pemberian insentif ini dimulai untuk Nyoman dan Ketut yang lahir pada Tahun 2025.

Baca juga: NIAT MULIA Keluarga Pasca Mobil, Emas, Hingga Berlian Dibakar di Pengabenan di Nusa Penida

“Iya yang lahir mulai tahun ini,” bebernya.

Untuk lebih melestarikan nama Nyoman dan Ketut, Koster memasukan Tim Perencanaan Pelestarian Nama Depan Anak untuk Nyoman/Komang dan Ketut pada 32 tim percepatan pelaksanaan program semua agenda Tahun 2025-2030.

Baca juga: Bangunan Kampung Kuliner Serangan Denpasar Rampung, Telan Anggaran Rp5,2 Miliar

Provinsi Bali sampai tahun 2024, Bali memiliki 57 kecamatan, 1.500 desa adat, 636 desa, dan 80 Kelurahan. Luas wilayah Bali sebesar 5.590 Km2 atau 0,1 persen dari luas wilayah Indonesia. Jumlah penduduk Bali sebanyak 4,4 juta jiwa atau hanya sekitar 1,6 persen dari penduduk Indonesia. Pertumbuhan penduduk Bali pertahun sebesar 0,66 persen cenderung melambat dari tahun ke tahun.

 


Sehingga lebih rendah dari pertumbuhan penduduk Indonesia sebesar 1,04 persen per tahun. Gubernur Bali, Wayan Koster, juga mengatakan ini perlu menjadi perhatian semua pihak karena menurunnya pertumbuhan penduduk Bali termasuk tergerusnya budaya Bali.

"Nama depan nyoman dan ketut hampir punah di Bali, harus kita jaga ini. Kalau enggak maka nama nyoman dan ketut itu tinggal di museum saja ke depan,” ucap, Koster

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved