Berita Buleleng

12 Peserta Bersaing Dalam Lomba Ogoh-ogoh Mini di Buleleng Bali

Sekeha Teruna Dharma Puja Banjar Pasar, Desa Anturan, menggelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini pada Minggu 16 Maret 2025. 

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Kartika Viktriani
istimewa
OGOH-OGOH MINI - Suasana lomba Ogoh-ogoh Mini yang digelar Sekeha Teruna Dharma Puja Banjar Pasar, Desa Anturan, Minggu 16 Maret 2025. Lomba yang pertama kali digelar ini diikuti belasan peserta dari sejumlah desa di Buleleng. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sekeha Teruna Dharma Puja Banjar Pasar, Desa Anturan, menggelar Lomba Ogoh-Ogoh Mini pada Minggu 16 Maret 2025. 

Lomba yang berlangsung di Wantilan Pura Dewa Gede Patih, Desa Anturan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini diikuti oleh belasan peserta dari berbagai desa. 

Ketua ST Dharma Puja, Made Ega Permana mengungkapkan, lomba Ogoh-ogoh Mini ini baru pertama kali digelar.

Kendati demikian, lomba dengan kategori umum se Bali ini nyatanya mampu menarik belasan peserta dari berbagai desa.

"Total ada 12 peserta yang turut berpartisipasi. Ada dari Desa Anturan, Patemon, Pemuteran, Nagasepaha, Sukasada, dan Baktiseraga," sebutnya.

Lanjut dijelaskan, penilaian lomba didasarkan pada berbagai aspek.

 

Mulai dari anatomi, estetika, sinopsis, serta penggunaan teknologi dalam karya.

"Unsur-unsur yang dinilai mencakup agem, bentuk, keselarasan tema, aksesoris, dan tingkat kerumitan ogoh-ogoh," ucapnya. 

Menurut Eka Permana, lomba ini tujuan utamanya untuk mendorong kreativitas generasi muda, dalam seni pembuatan ogoh-ogoh.

Baca juga: VIDEO Keluh Kesah STT di Badung Bali Bawa Ogoh-ogoh ke Puspem Badung, Tempuh Waktu Hingga 12 Jam

Disamping juga melestarikan warisan budaya Bali.

"Kami ingin menampilkan kreativitas para yowana, bagaimana mereka dapat menciptakan ogoh-ogoh yang semakin kompleks sebelum nantinya menjadi undagi di banjar masing-masing," ungkapnya. 

Ia berharap ke depan semakin banyak desa yang menggelar kompetisi serupa, guna melestarikan tradisi dan meningkatkan kualitas seni ogoh-ogoh di Bali.

Sementara itu, salah satu peserta lomba bernama Ketut Roni Sugiana, menampilkan ogoh-ogoh dengan judul 'Raja Rahwana'.

Roni menjelaskan, karyanya ini menceritakan kemarahan Rahwana bersama tunggangannya, Wilmana. 

"Tantangan terbesar dalam membuat Ogoh-ogoh Mini adalah pada proses membuat payasan (hiasan). Karena dibutuhkan detail tinggi. Walau demikian saya puas dengan hasil ini," tandas pemuda asal Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng ini. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved