Berita Buleleng
Puluhan Anjing di Desa Selat Buleleng Disteril, Kontrol Perkembangbiakan Anjing
Kadek Falsa Putra mengungkapkan, kegiatan sterilisasi ini merupakan agenda rutin bakti sosial (baksos) PDHI Korwil Buleleng.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) korwil Buleleng menggelar kegiatan sterilisasi anjing pada Minggu 16 Maret 2025.
Kegiatan ini menyasar Desa Selat, Kecamatan Sukasada, Buleleng.
Pantauan Tribun-bali.com, kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat setempat.
Tak hanya anjing peliharaan, sterilisasi juga menyasar anjing liar yang berada di wilayah desa.
Baca juga: Pasca Munculnya Kasus Rabies, Disperpa Badung Sebut Mobilitas Anjing Sangat Dinamis & Tambah Vaksin
Ketua PDHI Korwil Buleleng, drh. Kadek Falsa Putra mengungkapkan, kegiatan sterilisasi ini merupakan agenda rutin bakti sosial (baksos) PDHI Korwil Buleleng.
Dalam kegiatan ini pihaknya melibatkan 12 orang dokter hewan.
Selain sterilisasi, pada kegiatan ini pihaknya juga memberikan vaksinasi rabies yang seluruhnya dapat diakses secara gratis.
"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak hari Sabtu (15 Maret 2025), dengan jumlah 45 ekor anjing yang telah disteril. Karena masih ada permintaan, maka kegiatan kami tambah di hari Minggu (16 Maret 2025). Dalam dua hari ini, total anjing yang telah disteril diperkirakan 80 ekor lebih," sebutnya.
Alasan kegiatan sterilisasi dilaksanakan di Desa Selat, karena PDHI menerima permintaan dari desa.
Mengingat di desa ini jumlah populasi anjing tergolong sangat banyak.
"Populasi anjing di desa ini diperkirakan mencapai 200 hingga 300 ekor," kata Falsa.
Diakui dalam kegiatan ini, antusias masyarakat di Desa Selat sangat tinggi.
Terbukti masyarakat secara proaktif datang ke balai bnjar untuk melakukan vaksinasi terhadap anjingnya serta sterilisasi.
"Masyarakat yang tidak mampu membawa anjingnya ke balai Banjar, kami fasilitasi dengan menjemput anjing ke rumahnya," ucap dia.
Lebih lanjut dijelaskan, tujuan sterilisasi ini utamanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kasus rabies yang masih terjadi di Bali, termasuk di Kabupaten Buleleng.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.