Bencana Alam di Bali

1 KORBAN Jiwa, Total Kerugian Sentuh Rp368 Juta, Bencana Alam Selama 4 Hari di Buleleng

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, sejak tanggal 19 Maret hingga 22 Maret 2025, tercatat ada 36 dampak bencana yang tersebar

Tribun Bali/Prima
Ilustrasi mayat - Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, sejak tanggal 19 Maret hingga 22 Maret 2025, tercatat ada 36 dampak bencana yang tersebar di beberapa titik. Yang mana 22 dampak bencana di antaranya terjadi pada tanggal 19 Maret. 

TRIBUN-BALI.COM  - Wilayah Kabupaten Buleleng akhir-akhir ini dilanda angin kencang. Kondisi cuaca ini mengakibatkan dampak bencana di beberapa titik, yang didominasi pohon tumbang.

Berdasarkan data yang dihimpun Tribun Bali, sejak tanggal 19 Maret hingga 22 Maret 2025, tercatat ada 36 dampak bencana yang tersebar di beberapa titik. Yang mana 22 dampak bencana di antaranya terjadi pada tanggal 19 Maret.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Putu Ariadi Pribadi mengatakan, sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) wilayah III atau BMKG Bali, angin kencang terjadi di hampir seluruh wilayah Bali. Termasuk juga Buleleng. 

Baca juga: HANTAM Jukung Nelayan, Komang Amo Belum Ditemukan, Ombak Besar Terjang Kapal di Perairan Perancak

Baca juga: ROBOH! Balai Gong Pura Dalem Taak Batubulan, Dihantam Angin Kencang, Kerugian Ditaksir Rp 300 Juta

"Sesuai rilis BMKG, cuaca di Bali saat ini disebabkan oleh faktor meteorologis yang salah satunya adalah bibit siklon 92S di Samudera Hindia Selatan," ujarnya, Minggu (23/3). 

Faktor meteorologis tersebut, lanjut Ariadi, menyebabkan terjadinya hujan ringan hingga lebat disertai kilat dan angin kencang. Bahkan mempengaruhi juga tinggi gelombang di perairan wilayah Bali.

Ariadi tak memungkiri ihwal sejumlah dampak bencana di Buleleng yang terjadi sejak empat hari belakangan. Terlebih dampak bencana juga mengakibatkan kerugian materiil. "Berdasarkan hasil asesmen, total kerugian akibat dampak bencana selama empat hari mencapai Rp 368,5 juta," sebutnya. 

Tindaklanjut atas prediksi cuaca ini, Ariadi mengatakan pohon perindang di jalan raya menjadi sorotan utama. Sebab berpotensi terjadi pohon tumbang, yang mengakibatkan korban jiwa

"Mengenai hal ini, kami sudah koordinasikan dengan Balai Jalan, DLH, Dishub, juga polisi dan sudah lakukan beberapa pemangkasan," ucapnya. 

Di sisi lain, bencana pohon tumbang akibat angin kencang pada Rabu (19/3) nyatanya menyebabkan korban jiwa. Seorang warga asal Banjar Dinas Kembang Sari Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt bernama Gusti Made Sujana tertimpa Pohon tumbang. 

Kapolsek Banjar, AKP I Dewa Gede Ariana saat dikonfirmasi mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.45 wita. Saat itu Gusti Made Sujana bersama istrinya bernama Putu Yastini tengah berkendara dari arah Denpasar menuju Seririt. 

"Keduanya berboncengan mengendarai sepeda motor Jupiter MX DK 5862 UF. Pada saat berkendara, kondisi di sekitar sedang hujan deras disertai angin kencang. Hingga di wilayah Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar, tiba-tiba pohon jenis dadap ukuran besar di barat jalan tumbang dan menimpa keduanya," ujarnya. 

Sayangnya Gusti Made Sujana yang berada pada posisi supir tidak bisa diselamatkan. Sedangkan istrinya mengalami luka lebam di bagian kepala. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved