Berita Klungkung

Dewan Berharap TPS3R Gelgel Bisa Jadi Pilot Project Pengelolaan Sampah di Klungkung

sistem pengelolaan sampah, dengan kerja sama pihak ketiga seperti ini, bisa menjadi percontohan bagi desa lainnya di Klungkung. 

istimewa
Anggota DPRD Klungkumg saat meninjau pengolahan sampah di TPS3R Desa Gelgel, Sabtu (21/3/2025). Dewan Berharap TPS3R Gelgel Bisa Jadi Pilot Project Pengelolaan Sampah di Klungkung 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Desa Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung diresmikan, Sabtu 22 Maret 2025. 

TPS3R ini menjadi percontohan di Klungkung, karena dengan efektif mampu mengelolah sampah secara holistik (terintegrasi) dengan prinsip berbasis dari sumber.

Hal ini menjadi sorotan langsung dari anggota DPRD Klungkung, I Nengah Mudiana. 

Anggota dewan asal Desa Gelgel tersebut mendukung pengelolaan sampah berbasis holistik ini, dan hal ini bisa dicontoh oleh desa lainnya di Klungkung, Bali.

Baca juga: TPS3R Gelgel Bali Jadi Percontohan, Pengelolaan Sampah Secara Holistik Berbasis Pengelolaan Sumber

"Pada intinya saya sangat mendukung program inovasi dalam menangani sampah di Kabupaten khususnya Desa Gelgel yang diinisiasi oleh kepala Desa Gelgel ini. Semua sampah mampu diolah menjadi benda-benda yang termanfaatkan, semoga ini berhasil dan berkelanjutan," ungkapnya, Minggu 23 Maret 2025.

Menurutnya sistem pengelolaan sampah, dengan kerja sama pihak ketiga seperti ini, bisa menjadi percontohan bagi desa lainnya di Klungkung

Terlebih banyak desa yang memiliki TPS3R, namun keadaannya "mati suri".

Dari data sistem informasi pengelolaan sampah nasional Provinsi Bali, terdapat 38 TPS3R dari total 53 desa di Klungkung. Namun hanya 31 unit yang aktif. Itu pun pengelolaannya belum maksimal, karena masih ada TPS3R yang terkesan seperti TPA bahkan membakar sampahnya begitu saja.

Selama ini, masalah yang dihadapi setiap desa untuk menjalankan TPS3R yakni tingginya beban operasional. 

Hal inilah yang harus dikerjasamakan dengan pihak ketiga, sehingga ada sinergi antara pihak desa, swasta, dan masyarakat setempat untuk kelola sampah.

"Sistem dan operasional bisa dikerjakan dengan pihak ketiga, yang memiliki keahlian khusus dalam pengelolaan sampah. Nanti tenaga kerja di TPS3R bisa berdayakan warga lokal, sehingga juga berimbas ke desa. Ini juga bisa jadi solusi ampuh kurangi beban Pemkab dalam kelola sampah," ungkapnya.

Apalagi seperti di TPS3R di Desa Gelgel, olahan sampahnya bisa menghasilkan produk yang memiliki nilai jual. 

Sampah organik diolah secara vermicompos untuk menghasilkan pupuk kascing, yang merupakan kasta tertinggi dari pupuk organik. 

Serta bio enzyme yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembersih ramah lingkungan.

Sampah plastik diolah menjadi plastic block dengan cara dilelehkan, sedangkan sampah residu (popok, kain strereofom, dll) diolah menjadi paving block. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved