Berita Buleleng
Kunjungan Wisman ke Buleleng Turun 29 Persen Sejak Sebulan Terakhir
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali mengalami penurunan. Penyebabnya karena saat ini memasuki masa low season
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Kunjungan Wisman ke Buleleng Turun 29 Persen Sejak Sebulan Terakhir
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali mengalami penurunan.
Penyebabnya karena saat ini memasuki masa low season. Kondisi ini tentunya juga berdampak pada kunjungan wisman ke Buleleng.
Berdasarkan data yang dihimpun tribun-bali.com, kunjungan wisatawan ke Buleleng mulai turun pada bulan Februari 2025, jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca juga: VIDEO Pohon Tumbang di Karangasem Bali, Sopir dan Wisatawan Asing Cedera
Sebab pada bulan Januari 2025, kunjungan wisatawan ke Buleleng menyentuh angka 99.966 orang.
Jumlah ini terdiri dari 60.706 orang wisatawan domestik (wisdom) dan 39.260 wisman.
Sedangkan di bulan Februari 2025, kunjungan wisatawan ke Buleleng hanya tercatat sebanyak 70.113 orang.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mobil Wisatawan Tertimpa Pohon di Karangasem, Sopir dan Penumpang Alami Luka Serius
Terdiri dari 40.562 orang wisdom dan 29.551 wisman.
Jumlah kunjungan pada dua bulan di awal tahun 2025 ini berbanding terbalik, dengan catatan kunjungan wisatawan ke Buleleng pada bulan yang sama di tahun 2024.
Sebab pada Januari 2024, kunjungan wisatawan tercatat sebanyak 73.699 orang. Sedangkan pada bulan Februari 2024 justru meningkat dengan jumlah total 78.664 orang.
Baca juga: Cuti Lebaran, Dispar Bali Yakin Bali Jadi Prioritas Wisatawan Domestik Liburan
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara saat dikonfirmasi membenarkan ihwal anjloknya kunjungan wisatawan, khususnya bagi wisatawan mancanegara.
Kondisi ini bahkan sudah terjadi sejak bulan Februari.
"Bisa dikatakan kunjungan wisatawan secara umum pada Februari, turun 29 persen dibandingkan Januari," sebutnya, Senin (24/3/2025).
Menurut Dody, anjloknya kunjungan wisman karena saat ini memasuki low season.
Baca juga: OMBAK Besar Terjang! Boat Antar Wisatawan Snorkling Terbalik di Perairan Nusa Penida Klungkung Bali
Di samping juga disinyalir akibat beberapa isu, mulai dari isu ekonomi dunia, hingga isu lokal Bali seperti sampah dan kemacetan.
Kendati memasuki low season, Dody bersyukur karena kunjungan wisman bisa didongkrak melalui kedatangan tamu via kapal pesiar.
"Memang tamu kapal pesiar tidak menginap, hanya berkunjung saja. Walau demikian dalam pencatatan kunjungan, itu merupakan sebuah peningkatan. Karena yang kita catat adalah kunjungan," jelasnya.
Baca juga: Pariwisata Bali Lesu Jelang Hari Raya, Dinas Pariwisata Pastikan Wisatawan Domestik Bakal Naik
Dody menambahkan, saat ini pariwisata Buleleng mengandalkan kunjungan dari wisdom.
Mengingat dalam waktu dekat memasuki libur hari raya Idul Fitri atau lebaran. Sehingga diprediksi kunjungan wisdom akan meningkat.
Hal senada juga diungkapkan Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Buleleng, I Putu Gede Parma.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan turunnya kunjungan wisatawan ke Bali, khususnya ke Buleleng pada Triwulan pertama tahun 2025 ini.
Mulai dari low season, hingga dampak efisiensi anggaran yang dicanangkan pemerintah.
"Banyak event-event ditunda. Ini juga berdampak langsung pada industri MICE (meeting, incentive, conference, exhibition) yang permintaannya berkurang. Baik yang berskala nasional maupun internasional," katanya.
Parma menegaskan, pihaknya di Badan Promosi Pariwisata Buleleng berupaya mencari alternatif permasalahan ini.
Namun pihaknya juga meminta pemerintah memberikan keringanan pajak bagi pengusaha dan pelaku pariwisata, termasuk sektor UMKM akibat situasi ini.
"Pemerintah juga harus kembali mencari opsi pengembangan pariwisata alternatif yang bisa menembus pasar khusus. Seperti Wisata Kesehatan maupun Wisata Edukasi serta Wisata Teknologi," ujarnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Bali juga disarankan agar lebih intens melakukan lobi-lobi ke Pemerintah Pusat terkait hal ini.
Di samping juga memperkuat kualitas destinasi wisata, baik dari sisi fasilitas maupun pelayanannya.
Parma juga menyarankan pada Pemerintah untuk mengatur strategi, agar bisa mendongkrak kunjungan wisata pada low season tahun ini.
Salah satunya dengan fokus menggaet wisdom dengan memanfaatkan momen libur panjang hari raya Idul Fitri akhir Maret ini. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.