Berita Jembrana
Warga Jembrana Tak Perlu Tidur di Lorong Rumah Sakit Lagi, Rumah Singgah di Denpasar Rampung
Warga Jembrana Tak Perlu Tidur di Lorong Rumah Sakit Lagi, Rumah Singgah di Denpasar Rampung
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Rumah Singgah Harmoni yang jadi program unggulan pasangan Bang-Ipat diresmikan, Minggu 23 Maret 2025 kemarin.
Program yang diperuntukkan bagi warga Jembrana yang sedang menjalani pengobatan di RSUP Prof Ngoerah ini diresmikan pada masa 100 hari kerja Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan dan Wakil Bupati I Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat).
Bangunan lantai dua ini memiliki kapasitas 16 kamar dan diperuntukkan khusus untuk warga ber-KTP Jembrana.
Baca juga: PERTEMUAN TERAKHIR Kevin dan Ibunda di Jalan Raya Kuta, Kecelakaan Tragis Setelah Pohon Tumbang
Rumah Singgah ini berlokasi di Jalan Pulau Bali No. 23, Dauh Puri Kelod, Denpasar Barat ini berada tepat di belakang atau di seberang gedung baru poliklinik RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah.
Keberadaan program rumah singgah ini mendapatkan respon positif dan menarik perhatian warga masyarakat Jembrana yang tengah menjalani pengobatan di Denpasar.
Bahkan, sebelumnya beberapa keluarga pasien telah mengunjungi lokasi tersebut.
Baca juga: Kunjungan Wisman ke Buleleng Turun 29 Persen Sejak Sebulan Terakhir
Selain untuk bagi pendamping pasien, Rumah Singgah ini juga bisa dimanfaatkan oleh warga Jembrana yang sedang mencari pekerjaan atau tempat kuliah di Denpasar.
Dengan fasilitas yang nyaman dan lokasi strategis, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Jembrana
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan menegaskan, Rumah Singgah Harmoni ini merupakan bagian dari janji kampanye yang menjadi program unggulan dalam visi dan misi kepemimpinannya bersama Wabup Ipat.
Program ini lahir dari keprihatinannya terhadap kondisi warga Jembrana yang harus tidur di gang rumah sakit atau di emperan toko saat menunggu keluarga yang dirawat di RSUP Prof. dr. IGNG Ngoerah.
"Dengan adanya Rumah Singgah ini, warga yang mendampingi pasien tidak perlu lagi tidur di tempat yang kurang layak. Hanya dengan berjalan 5-10 menit, mereka bisa beristirahat dengan nyaman di Rumah Singgah," terangnya
Selain itu, Bupati juga mencatat banyaknya masyarakat Jembrana yang harus melakukan rawat jalan di Denpasar, terutama anak-anak muda yang terpaksa meninggalkan pekerjaan, administrasi, atau kuliah.
"Dengan adanya rumah singgah ini, mereka dapat lebih mudah mengurus segala keperluan tanpa harus merasa khawatir tentang tempat tinggal," tegas Bupati.
Sementara itu, Kadis Sosial, dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menjelaskan, mereka yang bisa menggunakan atau memanfaatkan fasilitas di rumah singgah ini adalah masyarakat yang ber-KTP Jembrana.
"Astungkara semoga program ini bermanfaat dan benar-benar program bisa jalan dengan baik," ujarnya.
Tahun 2026 PPPK di Jembrana Terancam Tak Digaji, Dana Transfer Daerah Dipangkas Hampir 100 Miliar |
![]() |
---|
DANA TKD Turun Hampir Rp100 M, Sumber Dana Pendukung Pelayanan Dasar Masyarakat Dipangkas Pusat |
![]() |
---|
Dipangkas Pusat, Dana TKD Jembrana Turun Hampir Rp100 M, Begini Dampaknya |
![]() |
---|
Dana Pendukung Pelayanan Dasar Masyarakat Dipangkas Pusat, TKD Jembrana 2026 Turun Rp100 Miliar |
![]() |
---|
Jangan Sepelekan Bullying Berkedok Bercanda, Berdampak ke Psikologis Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.