Berita Bali
Polda Bali Ungkap Kasus Penyalahgunaan BBM Bersubsidi, KA Modif Mobil Boks Isi 1,4 Ton Bio Solar
BBM jenis bio solar tersebut oleh tersangka rencananya dijual kembali untuk mendapat keuntungan pribadi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali menetapkan seorang pria berinisial KA sebagai tersangka dugaan tindak pidana penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pemerintah jenis bio solar.
Tersangka KA kedapatan mengangkut BBM dengan mobil boks yang sudah dimodifikasi dengan tandon di dalamnya.
KA ditangkap di TKP SPBU 54.807.02 Jalan Raya Gunaksa, Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung.
Ditreskrimsus Polda Bali telah melakukan upaya berupa pemeriksaan terhadap 4 saksi dan 1 orang ahli.
Baca juga: CEK! Harga BBM Hari Ini 19 Maret di Bali dan Seluruh SPBU Indonesia, Pertalite Hingga Pertadex
Penyidik juga melakukan penyitaan barang bukti berupa 1.400 liter bio solar bersubsidi.
Kemudian, 1 unit mobil boks merk Mitsubishi Colt L-300 warna hitam Nopol DK-1052-QJ yang telah dimodifikasi dengan 2 tandon masing-masing kapasitas 1.000 liter yang ditempatkan di dalam boks mobil tersebut. Serta, 1 unit handphone warna hitam model RMX3085.
“Penyidik meningkatkan status terlapor dengan inisial KA yang diamankan di TKP terkait penyalahgunaan BBM subsidi pemerintah menjadi tersangka,” jelas Direkur Reskrimsus Polda Bali, Kombes Pol Roy HM Sihombing.
Sementara itu, keterlibatan saksi lain juga masih didalami oleh penyidik apakah yang bersangkutann dipaksa atau dibujuk rayu atau ada pembiaran dari yang bersangkutan.
“Jadi tersangka utamanya KA, pemilik mobil ini,” jelasnya.
Lanjutnya, dugaan tindak pidana penyalahgunaan BBM subsidi selama kurang lebih 2 hari ini menyebabkan negara mengalami kerugian kurang lebih Rp 30.000.000.
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Bali berkomitmen terus melakukan penegakan hukum terhadap tindak pidana yang berkaitan dengan barang-barang yang disubsidi oleh pemerintah.
“Karena tidak hanya merugikan negara, namun juga berdampak luas kepada kesejahteraan masyarakat dan kelangsungan subsidi yang seharusnya tepat sasaran,” tegasnya.
“Langkah-langkah penegakan hukum ini tentunya memerlukan sinergi antara pemerintah dan kepolisian serta partisifasi aktif masyarakat dalam mengawasi dan mencegah praktik-praktik penyalahgunaan subsidi pemerintah,” sambung dia.
Pada kesempatan yang sama, Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Bali, AKBP Iqbal Sengaji menjelaskan, modus operandi yang dilakukan tersangka KA adalah membeli BBM jenis bio solar yang disubsidi pemerintah di SPBU dengan barcode.
“Terkait beberapa barcode pelaku mengumpulkan 1.400 liter itu beberapa hari, untuk barcodenya juga kami dalami. Kami juga minta keterangan SPBU apakah dari operator ada yang ikut bermain,” tandasnya.
BBM jenis bio solar tersebut oleh tersangka rencananya dijual kembali untuk mendapat keuntungan pribadi dari subsidi itu sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.