Ulah Pati di Jembatan Tukad Bangkung

KOSTER Soroti Fenomena Ulah Pati di Tukad Bangkung, Bahas Niskala & Sekala, Sentil Media Sosial?

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyikapi fenomena ulah pati (bunuh diri) di Jembatan Tukad Bangkung, Pelaga, Petang, Badung, Bali.

Kolase Foto Tribun Bali/Facebook
ULAH PATI - Korban ulah pati Ni Kadek Meilia Sari (22) sempat terlihat duduk di Jembatan Tukad Bangkung sebelum melakukan ulah pati. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyikapi fenomena ulah pati (bunuh diri) di Jembatan Tukad Bangkung, Pelaga, Petang, Badung, Bali. Ia juga menyoroti ekspos ulah pati yang massif di media sosial

Sebagaimana disampaikannya, saat dijumpai awak media di Jayasabha, Denpasar, Bali, pada Minggu 6 April 2025. Bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemkab Badung.

"Dulu jembatan itu dibangun oleh Pemda Badung, kaitannya angka bunuh diri ini, fenomena belakangan di Bali itu kan lebih banyak karena menurut saya ya ekspos di media sosialanya," kata Koster

"Kalau hal-hal seperti ini di Bali, hal-hal bunuh diri itu ada, cuma sekarang kan satu hal diberitakan secara luas," imbuhnya.

Baca juga: TEWAS Mendadak! Penumpang Bus Jatuh dan Meninggal Dunia di Terminal Mengwi, Diduga Serangan Jantung

Baca juga: MARAK Kasus Ulah Pati, Jembatan Bangkung Akan Dipasang Railing & CCTV, Simak Kata Bupati Adi Arnawa

Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyikapi fenomena ulah pati (bunuh diri) di Jembatan Tukad Bangkung, Pelaga, Petang, Badung, Bali. Ia juga menyoroti ekspos ulah pati yang massif di media sosial. 
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyikapi fenomena ulah pati (bunuh diri) di Jembatan Tukad Bangkung, Pelaga, Petang, Badung, Bali. Ia juga menyoroti ekspos ulah pati yang massif di media sosial.  (Istimewa)

Gubernur Bali bakal menangani persoalan ini, secara sekala dan niskala dengan koordinasi bersama Bupati Badung untuk segera melakukan langkah-langkah menyikapi fenomena ini. 

"Kaitannya di Tukad Bangkung karena sangat dalam jembatannya memungkinkan orang untuk melakukan bunuh diri di situ, maka saya akan berbicara dengan bapak Bupati Badung bicara dari dua sisi niskala dan sekala," ujarnya.

"Nisakalanya dulu apakah waktu jembatan selesai dibangun, apakah sudah diupakarai dengan melaspas. Kedua, karena Tukad Bangkung, dalam, panjang, pohonnnya banyak apakah kehidupan yang ada di sana sudah diberi perlakuan yang baik, misalnya tergusur dari situ ada makhluk yang tidak kelihatan apakah dibuatkan pelinggihnya," jabarnya.

"Sama dengan manusia diberlakukan tidak baik pasti marah dia, sehingga harus dibuatkan palinggih yang baru diupakarai dipindahkan tempat yang bagus, apakah di sini (Tukad Bangkung) sudah dilakukan itu, itu secara niskala," sambungnya. 

Selain itu, Koster menambahkan, bahwa secara sekala, pagar jembatan rencananya akan dibuat lebih tinggi sehingga orang tidak mudah melompat ke jurang.

"Secara sekala tentu perlu penguatan agar lebih tinggi dan juga akses ke sana bagaimana orang tidak mudah lompat dari jembatan itu," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved