KESEHATAN

Parkinson Mulai Diidap Anak Muda, RSUP Prof Ngoerah Bali Catatkan Tren Penderita Bertambah 

Jika biasanya penyakit ini diderita masyarakat lanjut usia, kini trennya mulai sentuh anak-anak muda usia 28 tahun ke atas. 

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami. 
POSE - Peringatan Hari Parkinson Sedunia, Minggu 13 April 2025 oleh Baparwa di Nexx Diponogoro, Denpasar. 

Pencegahan yang kita edukasi pada pasien kurangi zat kimia, hindari paparan zat kimia, ada beberapa literatur kopi atau cafein bisa cegah parkinson tapi dalam dosis tertentu tidak berlebihan,” sambungnya. 

Serupa dengan dr. Yeni, Prof. Dewa Putu Gede Purwa Samatra selaku Koordinator Baparwa juga bertugas di RSUP Prof Ngoerah dan RSPTN Unud mengatakan pengobatan parkinson sudah ditanggung BPJS sehingga tidak usah khawatir. 

“Tidak ada istilah putus minum obat karena gratis asal yang pasien rajin kontrol. Acara ini sekaligus mengingatkan bahwa pasien parkinson ini harus minum obat dan minum obat bukan akhir segalanya agar bisa kembali beraktivitas namun tidak sesempurna seperti sebelum parkinson,” ucap, Prof. Purwa. 

Di Bali banyak rumah sakit sekunder faskes 2, biasanya pasien banyak berobat ke faskes 2. Kalau pasien sudah komplikasi motorik baru akhirnya masuk ke faskes 3 dan biasanya di RSUP Prof Ngoerah. 

“Biasanya kami sudah menerima pasien yang sudah alami komplikasi motorik. Pengidap parkinson anggaplah di satu Rumah Sakit 100 pasien dikalikan diberapa RS tapi banyak yang belum diketahui karena tidak berobat. Gejalanya jalan semakin melambat, keseimbangan terganggung apalagi ada tremor,” tutupnya. 

Acara hari ini dihadiri komunitas Bali Parkinson Warriors yang terdiri dari nakes, pasien dan masyarakat umum setiap tahunnya acara ini dilakukan untuk mengedukasi masyarakat. 

 

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved