Berita Bali
Musim Kemarau Diprediksi Dalam Waktu Dekat, BPBD Jembrana Siapkan Tandon dan Penyaluran Air Bersih
Musim Kemarau Diprediksi Dalam Waktu Dekat, BPBD Jembrana Siapkan Tandon dan Penyaluran Air Bersih
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
NEGARA, TRIBUN-BALI.COM - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau bakal terjadi di wilayah Jembrana dan sekitarnya pada akhir April atau awal Mei mendatang.
Selain itu, tahun 2025 disebutkan sebagai tahun "netral" yang artinya tidak ada intervensi fenomena El Nino dan La Nina di tahun ini.
Sehingga ketika prediksi awal ini terjadi, musim hujan bakal kembali terjadi di bulan Oktober mendatang.
Mengantisipasi kemarau di Gumi Makepung, BPBD Jembrana juga telah melakukan pemetaan serta persiapan menghadapinya.
Seperti penyediaan hingga penyaluran air bersih kepada warga terdampak kemarau nantinya.
Menurut Koordinator Analisa dan Prakiraan Stasiun Klimatologi BMKG Bali di Jembrana, I Made Dwi Wiratmaja, secara umum saat ini tanda-tanda musim kemarau belum terjadi untuk di wilayah Jembrana.
"Namun, prediksi awal pada akhir April hingga awal Mei mendatang musim kemarau akan dimulai," jelas Dwi saat dikonfirmasi, Rabu 16 April 2025.
Dia juga menjelaskan, ada prediksi bahwa musim kemarau tahun ini waktunya lebih pendek daripada biasanya.
Jika biasanya sudah mulai di awal April dan "biasanya" berakhir di Oktober tahun ini musim kemarau terjadi agak mundur.
Baca juga: ANCAMAN 5 Tahun Penjara Menanti Para Pelaku Pengeroyokan Pecalang di Pura Besakih Bali
Sehingga, panjang musim kemarau nya lebih pendek dari "biasanya".
"Sehingga kemarau saat ini dikatakan lebih pendek," sebutnya.
Kemudian, kata dia, juga ada asumsi bahwa di tahun 2025 ini adalah tahun "netral" yang artinya tidak ada intervensi fenomena El Nino dan La Nina di tahun ini.
Sehingga, musim hujan nanti diprediksi tetap normal seperti "biasanya" di bulan Oktober mendatang.
"Ini baru indikasi awal, nanti info musim hujan 2025/2026 selanjutnya akan kita update lagi," tandasnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra menjelaskan pihaknya telah melakukan pendataan serta persiapan menghadapi segala dampak yang terjadi di musim kemarau.
Adalah seperti kekeringan atau kesulitan air bersih yang masih terjadi di sejumlah titik.
"Tentunya tandon dan air bersih kita akan siapkan dan salurkan ke warga yang membutuhkan," ungkap Artana Putra saat dikonfirmasi.
Ia melanjutkan, secara umum dari tahun ke tahun masih ada wilayah yang terdampak.
Namun secara bertahap dilakukan penanganan dengan cara menyediakan saluran air bersih yang memadai.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.