Berita Bali

Koperasi Kana Ajak Puluhan Koperasi di Bali Kerja Sama Bisnis Riil

Menurutnya kalau produksi sendiri di konsumsi dalam negeri sendiri, maka ekonomi bisa lebih kuat dari sekarang.

Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
CEO Koperasi Konsumen Kana memberikan keterangan usai kegiatan Forum Bisnis & Investasi “Investasi Bijak, Bisnis Tangguh, dan Finansial Hebat, Ditengah Gejolak Ekonomi”. Koperasi Kana Ajak Puluhan Koperasi di Bali Kerja Sama Bisnis Riil 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Melihat kondisi ekonomi global khususnya perang dagang antara Amerika dengan China akan melemahkan perekonomian dunia, mempengaruhi arus perdagangan serta pergerakan pasar keuangan.

Melihat kondisi tersebut Koperasi Konsumen Kana mengundang puluhan koperasi yang ada di Bali untuk menghadiri Forum Bisnis & Investasi yang diselenggarakan di Quest Hotel San Denpasar pada Sabtu 19 April 2025.

Bertajuk “Investasi Bijak, Bisnis Tangguh, dan Finansial Hebat, Ditengah Gejolak Ekonomi” perwakilan Koperasi se-Bali dengan antusias mendengarkan paparan dari CEO Koperasi Konsumen Kana, Jonathan Danang Wardhana, tentang kondisi gejolak ekonomi yang tengah berlangsung.

“Kalau kita bilang China dan Amerika sedang perang dagang jadi apapun produk ekspor pasti akan terdampak tapi kalau kebutuhan dalam negeri, kebutuhan kita sendiri kan tidak terpengaruh,” kata Danang usai kegiatan. 

Baca juga: Trisna Dewi Ditunjuk sebagai Plt, Kadis Koperasi UKM Badung Kosong, Widiana Resmi Pensiun

Menurutnya kalau produksi sendiri di konsumsi dalam negeri sendiri, maka ekonomi bisa lebih kuat dari sekarang.

Dan masih banyak pemikiran masyarakat bahwa koperasi itu hanya simpan pinjam, tetapi sebenarnya lebih daripada sekedar layanan jasa pinjam.

“Koperasi itu harusnya langsung berbisnis dan menyasar ke masyarakat tetapi banyak disalah artikan koperasi selalu simpan pinjam,” imbuhnya. 

Ia menambahkan, di Bali ini banyak koperasi konsumen yang mereka mempunyai produk jualan masing-masing, seperti salah satu desa punya koperasi dan punya produk arak Bali yang sudah di ekspor. 

“Contoh koperasi itu yang mau kita gaungkan sebenarnya koperasi itu tidak melulu hanya simpan pinjam. Dan Bali ini adalah satu wilayah yang kuat culture koperasinya karena masyarakatnya sangat kuat ikatannya,” ungkap Danang.

Lebih lanjut ia menyampaikan, mengumpulkan banyak koperasi di Bali agar bisa sinergi, dan  kerja sama untuk mengerjakan beberapa bisnis riil salah satunya yang utama itu produksi gula merah. 

Kalau semua koperasi kerja sama bisa produksi dalam jumlah yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 

“Sekarang produksi gula merah kita di Kediri berupa gula bubuk untuk bahan baku kecap manis. Hari ini kita undang 40 koperasi dari Bali dan hadir Wakil Ketua Dekopin. Apa yang bisa kita kolaborasikan sambil kita update tentang kondisi ekonomi yang terbaru,” papar Danang.

Disampaikan olehnya bahwa potensi bisnis ini masih besar karena kita masih banyak impor gula dari luar negeri kebutuhan dalam negeri itu sekitar 7 juta dan sekian persennya masih impor. 

Kalau dari koperasi-koperasi ini kan langsung berhubungan dengan masyarakat banyak, kalau bisa kolaborasi, bisa menghasilkan lebih banyak produksi tentu akan mengurangi impor gula juga. 

“Paling tidak kita turut mendukung program Bapak Presiden tentang ketahanan pangan dan potensinya masih besar. Dari koperasi-koperasinya juga bisa mendapatkan hasil yang lumayan untuk dibagikan lagi ke anggotanya,” jelasnya. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved