bisnis
PERANG Dagang AS-China Sebabkan Harga Emas Meroket, Warga Bali Masih Minati Beli Perhiasan
Kenaikan tajam ini tak lepas dari kekhawatiran global akibat konflik geopolitik dan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
Prediksinya, emas hanya akan mencapai level terendah US$ 3.200 dalam waktu dekat. Setelahnya, harganya akan kembali naik.
Begitu juga dengan emas logam mulia. Kemarin, Antam membuka harga emas logam mulia di level Rp 1.986.000 per gram, turun Rp 17.000 dari harga kemarin. Ini melanjuti koreksi yang telah terjadi dua hari belakangan. Kata Ibrahim, investor bisa memanfaatkan momentum ini untuk mulai membeli emas. “Ini kesempatan,” tegasnya.
Apalagi jika menimbang potensi stok emas logam mulia yang mulai terbatas seiring permintaan yang meningkat dari masyarakat.
Lebih lanjut, katanya kesempatan ini hanya sesaat. Pasalnya, negosiasi AS dan China belum menunjukkan sinyal positif.
“Kemungkinan di hari Senin atau nanti malam, pasar Amerika akan kembali lagi mengalami penguatan,” kata Ibrahim. Hingga akhir tahun, Ibrahim menyebut emas dunia masih akan menguat hingga ke level resistance US$ 3.700 per ons troi dan emas logam mulia ke level Rp 2.300.000 per gram. (sar/ali)
Mendagri Tito: Strategi Pemerintah Tekan Harga Beras, Penyaluran Beras SPHP dan Bantuan Pangan |
![]() |
---|
MAMPU Produksi 2Juta Ton, Indonesia Potensi Raja Aluminium Dunia, Bijih Bauksit Capai 7,48Miliar Ton |
![]() |
---|
Penyaluran Kredit UMKM Non-KUR BNI Tumbuh 9,2 Persen |
![]() |
---|
POTENSI Pajak Baru di Badung, Bapenda Badung Akan Lakukan Validasi Sekitar 19.829 |
![]() |
---|
DEMO di Seluruh Indonesia, Ritel Tetap Buka & Pastikan Stok Kebutuhan Pokok Aman, Ini Kata Aprindo! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.