bisnis
Realisasi Impor Bawang Putih Masih Rendah, Kemendag Sebut Pengusaha Wait and See Tarif Trump
Menurut Badan Pangan Nasional, ketersediaan bawang putih tahun ini diperkirakan mencapai 110.000 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi bawang putih
Editor:
Anak Agung Seri Kusniarti
ISTIMEWA
Hampir sebulan setelah Lebaran, harga bawang putih masih tinggi. Ini terjadi lantaran impor bawang putih masih rendah gegara terimbas kebijakan tarif Amerika Serikat dan rencana deregulasi impor Pemerintah Indonesia. Realisasi impor bawang putih baru mencapai 27,27 persen.
Ana menyebut, menurunnya inflasi bulanan sejalan dengan normalisasi permintaan barang yang menurun setelah periode Lebaran 2025. Sedangkan secara tahunan, meningkat salah satunya karena harga emas diperkirakan masih menjadi salah satu pendorong utama inflasi pada April 2025 ini.
“Sejauh ini sejalan indeks harga konsumen (IHK) yang meningkat setiap bulan cenderung naik, jadi IHK April 2025 akan lebih tinggi dari IHK April 2024,” tutur Hosianna, Selasa (29/4).
Lebih lanjut, Ia memperkirakan inflasi inti (core inflation) akan tetap stabil di level 2,5% yoy. Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan inflasi April 2025 pada 1 Maret 2025. (kontan)
Rekomendasi untuk Anda
Berita Terkait: #bisnis
PUTUS Rantai Kemiskinan, BPJS Ketenagakerjaan Banuspa dan Pemrov Papua Selatan Teken MoU Jamsostek! |
![]() |
---|
HARGA Beras Tembus Rp15.500 Per Kg, Zulhas Sebut Terus Alami Kenaikan |
![]() |
---|
Pengembangan AI di 9 Kota Termasuk Bali, Begini Cara Telkom Melakukannya |
![]() |
---|
ANDRE Taulany Ajak Seluruh Pekerja Indonesia Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
KLAIM Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen Bisa Dicapai? Dari Konsumsi Rumah Tangga & Kunjungan Wisman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.