Berita Bali

Dinkes Nasional Gelar Lokakarya di Bali, Tekankan Pentingnya Vaksinasi untuk Dengue 

Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) menyelenggarakan seminar dan lokakarya nasional 2025 pada 29 April hingga 2 Mei 2025 di Bali.

Istimewa
SEMINAR - Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) menyelenggarakan seminar dan lokakarya nasional 2025 pada 29 April hingga 2 Mei 2025 di Bali. 

Selain itu, jumlah kasus dengue pada anak usia 6-12 tahun di Kota Balikpapan mencapai 307 kasus, dengan 121 berasal dari Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Tengah yang menjadi lokus pelaksanaan vaksinasi

Sampai saat ini, 99,9% peserta telah mendapatkan dosis pertama, dan 91% peserta telah mendapatkan dosis penuh vaksinasi. Untuk memberikan perlindungan kepada lebih banyak anak, kami menambah cakupan vaksinasi di Balikpapan kepada 887 jiwa di bulan Februari 2025, serta memperluas program ke daerah lain, yaitu Samarinda. Program vaksinasi dengue di Samarinda menyasar 2.750 anak usia sekolah dasar di Kecamatan Samarinda Utara dan telah diimplementasikan sejak bulan September 2024 lalu.”

dr. Jaya menambahkan, “Pelaksanaan program vaksinasi ini menunjukkan dampak yang positif. Selain menurunnya angka hospitalisasi pada anak yang telah divaksinasi, angka kematian akibat dengue juga menurun. Di Balikpapan, sebagai contoh, dari 81 anak yang mengikuti program dengan dosis lengkap, kami mencatat tidak ditemukan infeksi berulang dari anak-anak yang sudah divaksinasi. Artinya, vaksinasi yang dilakukan berhasil meningkatkan perlindungan terhadap sasaran program.”

Praktik baik lainnya dibagikan oleh dr. Hariawan Dwi Tamtomo, MMKes, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. Pada September 2024, kami telah melaksanakan program vaksinasi dengue dengan menyasar 1.120 anak usia sekolah dasar di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.

Pemilihan Kecamatan Paiton sebagai lokus karena kasus dengue-nya paling tinggi se-Kabupaten Probolinggo. Sementara itu, kasus dengue tertinggi di Kabupaten Probolinggo terjadi di tahun 2024, dengan kasus kematian terbanyak kedua di Jawa Timur. Itulah yang mendasari kami untuk menerapkan upaya pencegahan inovatif.”

dr. Hariawan melanjutkan bahwa pelaksanaan program ini sejalan dengan Strategi Nasional Penanggulangan (STRANAS) Dengue 2021—2025 yang keenam, yaitu meningkatkan penilaian, penemuan, inovasi, dan penelitian sebagai dasar bagi kebijakan dan pengelolaan program berbasis bukti. “Pelaksanaan program vaksinasi dengue ini menjadi yang pertama di Pulau Jawa, dan didanai sepenuhnya oleh APBD Kabupaten Probolinggo. Sampai sejauh ini, dosis lengkap vaksinasi telah menjangkau seluruh target yang ditetapkan, yaitu 1.120 anak usia sekolah dasar. Kami juga melihat, pasca program dijalankan, tidak ditemukan kasus dengue pada anak-anak yang telah divaksinasi, dan tidak terjadi peningkatan kasus dibandingkan triwulan pertama tahun 2024.

Pelaksanaan vaksinasi dengue oleh Kalimantan Timur dan Probolinggo merupakan bagian dari program vaksinasi dengue untuk publik yang diinisiasi oleh pemerintah daerah.

Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada pengendalian kasus di wilayah masing-masing, tetapi juga menjadi perwujudan komitmen pemerintah daerah dalam menerapkan strategi pencegahan dengue yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. 

Meskipun masih terbatas pada beberapa wilayah, langkah ini dapat menjadi titik awal bagi gerakan yang lebih luas dan menciptakan momentum yang dapat mendorong perubahan kebijakan kesehatan masyarakat yang lebih terstruktur dan menyeluruh di tingkat nasional.

Sementara itu salah satu mitra penyelenggaraan acara Semiloka Nasional ADINKES 2025, Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menyampaikan apresiasinya kepada ADINKES dan pemerintah daerah atas komitmen serta langkah nyata dalam upaya mencegah penyebaran dengue di Indonesia.

Sebagai negara kepulauan dengan populasi yang besar dan tersebar hingga ke pelosok desa, tantangan dalam menghadapi dengue sangat kompleks dan memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah. Di Takeda, kami berkomitmen untuk mendukung upaya melawan dengue sebagai mitra jangka panjang bagi para pemangku kepentingan di Indonesia. Dengan tujuan yang sama untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman dengue, kami mendukung berbagai inisiatif yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah.

“Penting bagi masyarakat untuk tetap menerapkan 3M Plus (menguras, menutup, mengubur/mendaur ulang, dan melakukan tindakan tambahan lain untuk menghindari gigitan nyamuk) secara konsisten, meningkatkan edukasi diri dan lingkungan sekitar tentang dengue, serta mempertimbangkan penggunaan metode pencegahan inovatif untuk memperkuat perlindungan dengan lebih komprehensif,” tutup Andreas. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved