Properti
PDB Kegiatan Properti Capai Rp 488,31 triliun, OXO The Pavilions Targetkan 50 Persen Asing & Lokal
Dengan luas mulai dari 170 hingga 420 meter persegi, vila-vila ini menyelaraskan alam dengan desain.
TRIBUN-BALI.COM – OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan pengelola properti butik yang berpusat di Bali, secara resmi memperkenalkan OXO The Pavilions.
Proyek hunian inovatif, terdiri dari 24 vila dengan sertifikat hak milik yang memadukan praktik kesejahteraan dan kebugaran holistik ke dalam kehidupan sehari-hari. Proyek ini merupakan kerjasama dengan arsitek global ternama, Chris Precht.
Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia mengungkapkan, OXO The Pavilions mendefinisikan ulang lanskap real estat dengan mengintegrasikan pengalaman hidup sehat kelas dunia ke dalam kehidupan sehari-hari.
“Kami meningkatkan misi kami untuk menciptakan ruang yang menginspirasi, menyembuhkan, dan meningkatkan pengalaman kesehatan yang menetapkan standar baru untuk kehidupan neo-luxury di Bali,” ungkap Johannes Weissenbaeck, Rabu (7/5/2025).
Baca juga: KETUA REI Bali Sebut Bisnis Properti Dinilai Masih Bagus, Tepis Isu Penurunan Harga
Baca juga: Bali Kian Seksi dari Sisi Properti, Villa Mewah OXO The Residences Dibangun di Kawasan Pantai Nyanyi

Dia menerangkan, Bali, yang telah lama identik dengan kesehatan dan kebugaran, menarik wisatawan dan investor gaya hidup yang mencari keseimbangan, ketenangan, dan kehidupan holistik.
Namun, hingga saat ini, konsep hunian yang berfokus pada kebugaran, terutama di segmen premium dengan status hak milik, sebagian besar belum tersentuh di Indonesia.
"Kami meyakini OXO The Pavilions akan menjadi game changer yang menciptakan standar baru dalam industri properti di Bali. Bayangkan sebuah hunian yang membuat anda merasa lebih baik dan hidup lebih lama.
Visi kami adalah mendefinisikan ulang real estat, untuk mendukung kesejahteraan anda sehari-hari," tutur Jo, sapaan akrab Johannes Weissenbaeck.
Pria kelahiran Austria ini mengatakan bahwa OXO The Pavilions akan menampilkan 24 unit vila, yang masing-masing memiliki desain tersendiri dan didukung fasilitas kebugaran yang dirancang dengan cermat.
Dengan luas mulai dari 170 hingga 420 meter persegi, vila-vila ini menyelaraskan alam dengan desain. Mengenai target market, ia menjelaskan bahwa tak hanya asing atau ekspatriat. Pihaknya membagi target 50 persen asing dan 50 persen Indonesia.
Meskipun minat internasional tetap kuat didominasi pembeli dari Singapura, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang, OXO Group sengaja menargetkan pembeli domestik dan internasional.
Sementara, visi Precht memastikan setiap hunian memenuhi standar internasional, sekaligus mengakomodasi warisan budaya dan alam Bali.
“Proyek ini hanya berjarak dua menit berjalan kaki dari Kota Nuanu, pusat kreatif yang siap menjadi tujuan wisata utama berikutnya di Bali,” imbuhnya.
Penghuninya nanti akan memiliki akses pejalan kaki ke berbagai fasilitas Nuanu, termasuk ProEd Global School, Luna Beach Club, Lumeira Spa, dan jaringan jalur pejalan kaki yang indah.
Dengan luas 44 hektar dan dedikasi untuk mengembangkan hanya 30 persen dari total lahan, Nuanu mewujudkan komitmen untuk kehidupan yang harmonis.
Pergeseran Tren Wisman Jadikan Kawasan Nyanyi di Tabanan Bidikan, Membuat Investasi Properti Berubah |
![]() |
---|
HARGA Properti Bali Naik Kisaran 7 Persen Per Tahun, NPG Perhatikan Struktur Bangunan & Keselamatan |
![]() |
---|
Pasca Pandemi, Pasar Rumah Pintar Global Diperkirakan Akan Bernilai USD633,20 Miliar & Kian Diminati |
![]() |
---|
DISPAR Prediksi 6,5 Juta Wisman 2025, Tawarkan Hunian Eco-Friendly Pertama di Nuanu Creative City |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.