Pendidikan

Disdikpora Bali Segera Panggil Pihak Sekolah, Terkait Acara Kelulusan SMKN di Buleleng Undang DJ

Baru-baru ini beredar rekaman video viral DJ seksi mengisi acara perpisahan kelulusan SMKN 1 Tejakula, Buleleng.

ISTIMEWA
Ilustrasi - Viral video DJ seksi isi acara perpisahan kelulusan SMKN 1 Tejakula, Buleleng. Hal ini pun menuai kritik dari berbagai pihak. Tanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali menyatakan telah melakukan mitigasi terhadap kejadian tersebut dan akan memanggil pihak sekolah serta panitia untuk dimintai klarifikasi. 

TRIBUN-BALI.COM – Baru-baru ini beredar rekaman video viral DJ seksi mengisi acara perpisahan kelulusan SMKN 1 Tejakula, Buleleng. Hal ini pun menuai kritik dari berbagai pihak. 

Menanggapi hal tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali menyatakan telah melakukan mitigasi terhadap kejadian tersebut dan akan memanggil pihak sekolah serta panitia untuk dimintai klarifikasi.

"Kami sudah mitigasi semuanya sudah selesaikan, dan informasinya juga dari Pak Senator sudah di-take down itu. Jadi kami sudah mendapatkan konfirmasi dari pihak sekolah dan juga video klarifikasi dari DJ tersebut," kata Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya, Jumat (9/5). 

Baca juga: BERI Rasa Aman ke Masyarakat, Polda Bali Siap Berantas Premanisme Lewat Operasi Pekat Agung 2025

Baca juga: Amankan WNA India Diduga Bawa Kokain, Gelar Operasi Lantas di 2 Lokasi, Polres Badung Sita 133 Motor

Menurutnya, acara kelulusan tersebut merupakan inisiatif dari para siswa. Sekolah hanya bertugas melakukan pengawasan selama kegiatan berlangsung.

"Dari kita sih sebenarnya acara itu diinisiasi oleh anak-anak sendiri mengundang DJ tersebut dan pihak sekolah bertugas untuk mengawasi saja dan acaranya berjalan normal aja, cuma mungkin di dalam video itu terkesan siswa sekolah yang menggunakan pakaian sedikit terbuka," jelasnya.

Terkait penampilan DJ berinisial DK yang mengenakan pakaian mirip seragam sekolah, Crisna mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil kesepakatan antara DJ dan siswa.

"Tapi sebenarnya itu DJ-nya, jadi perform DJ-nya menggunakan pakaian sekolah itu sesuai kesepakatan DJ dan siswa di sana," imbuhnya.

Disdikpora mengakui ada kelalaian dalam pengawasan kegiatan tersebut, terutama karena acara tidak mencerminkan nilai-nilai kelulusan sebagaimana yang telah diarahkan sebelumnya.

"Dari kita atensi banget soal ini, di sana terlihat ada kurang sensitif dengan isu yang ada di Indonesia saat ini. Dan ini juga menjadi koreksi di internal kami untuk lebih ketat lagi mengawasinya.

Karena sekali lagi kita sudah memberikan pengarahan, kita sudah berikan edaran untuk perpisahan selayaknya perpisahan, nah kebetulan sekali ini di luar kendali kita," paparnya.

Ia menyebut akan segera memanggil pihak sekolah, termasuk OSIS dan guru-guru, guna mendengar penjelasan langsung serta menjadikan kasus ini sebagai evaluasi bersama.

"Pasti, kita akan cari waktu untuk dengarkan semuanya dari OSIS-nya, dari gurunya. Pasti kita lakukan itu, beserta kepala sekolah lain juga biar ini menjadi rujukan ke depannya nggak terjadi lagi seperti ini," tegasnya. (sar) 

Pentingnya Kontrol 

Meski menyatakan apresiasi terhadap bentuk karya seni termasuk DJ, Kepala Bidang SMK Disdikpora Bali, Crisna Adijaya menekankan pentingnya kontrol dalam pelaksanaan acara-acara di sekolah.

"Kita sih mengapresiasi semua karya seni ya, DJ atau yang lain tapi kendali saat kejadian itu yang mungkin terlewat," tutupnya. (sar)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved