Berita Buleleng
Progres 85 Persen, Proyek Jalan Pakisan - Klandis Buleleng Baru Dibayar 30 Persen
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bueleleng buka suara ihwal kerusakan jalan penghubung Banjar Dinas Pakisan - Banjar Dinas Klandis
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Progres 85 Persen, Proyek Jalan Pakisan - Klandis Buleleng Baru Dibayar 30 Persen
TRIBUN-BALI.COM, BULELENG - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bueleleng buka suara ihwal kerusakan jalan penghubung Banjar Dinas Pakisan - Banjar Dinas Klandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali.
Diakui kendati secara fisik progres pekerjaan sudah 85 persen, namun pihak rekanan baru bayar 30 persen.
Kepala Dinas PUTR Buleleng, Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, ada beberapa aspek yang menyebabkan pekerjaan dari rekanan molor.
Baca juga: VIDEO Aspal di Desa Pakisan Buleleng Bali Mengelupas Padahal Baru Diperbaiki, Anggaran Disorot
Di antaranya kondisi medan, lokasi, cuaca, serta metode pelaksanaan.
"Kita ketahui bersama kondisi medan di sini ekstrem, berupa tanjakan terjal dan tikungan tajam. Apalagi sejak Agustus sampai Mei ini masih turun hujan."
"Namun secara teknis kami tetap awasi pelaksanaannya," kata dia, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Pria Asal Jakarta Ditemukan Meninggal Oleh Rekannya, Bersandar di Kasur Penginapan di Buleleng Bali
Adiptha mengungkapkan, anggaran proyek ini senilai Rp5,9 Miliar.
Walau demikian pihak rekanan baru menerima pembayaran 30 persen. Sedangkan pelunasan pembayaran akan dilakukan setelah pekerjaan selesai.
"Biar paham semua, kegiatan ini baru dibayar 30 persen, tapi fisik sudah 85 persen. Jadi sebenarnya pemerintah ngutang sama kontraktor."
Baca juga: Belum Serah Terima, Jalan Hotmix Senilai Rp5,9 Miliar di Buleleng Rusak
"Belum kita lunasi, nanti setelah selesai pekerjaan baru kita bayar. Tak hanya itu, kami juga tetap uji kualitas pekerjaan dan mutu pekerjaan, sehingga memenuhi spesifikasi yang ada di kontrak," tegasnya.
Sementara pelaksana kegiatan, Komang Suanita juga mengakui ihwal kondisi cuaca hujan yang menjadi kendala utama dalam pekerjaan.
Selain itu pihaknya juga terkendala medan.
Dikatakan Suanita, volume material yang diangkut ke lokasi proyek tidak bisa penuh.
Bahkan pihaknya harus memutar menggunakan jalan lain, dengan jarak tempuh 1 jam setengah.
Baca juga: Jalin Kolaborasi Pecalang dan Banser, Puri Buleleng Tegas Tolak Keberadaan Premanisme Berkedok Ormas
"Untuk loading material, kita harus mutar melewati Banjar Dinas Rendetin. Karena memang di sini kemarin ada penurunan badan jalan."
"Kebetulan juga kalau dilihat dari kontur tanah di sini sangat labil dan kalau dia kena air akan licin, kalau kering sangat keras sekali," jelasnya.
Walau demikian, pihaknya tetap komitmen menyelesaikan pekerjaan jalan ini. Kendati masa kontrak telah habis sejak 24 Desember 2024.
Baca juga: BAKU Hantam Depan Toko Berjejaring, Akibat Mabuk 2 Sahabat Saling Pukul di Buleleng!
"Saat ini masuk masa pemeliharaan selama 180 hari. Kalau dari kontrak, artinya sampai bulan Juni," katanya.
Untuk perbaikan, pihaknya mengaku sudah melakukan pendataan titik-titik kerusakan.
Ia menegaskan perbaikan tidak hanya menutup titik kerusakan, namun melakukan penebalan aspal dengan teknik overlay.
"Rencananya besok kita akan overlay," tandasnya. (*)
Berita lainnya di Jalan Rusak
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.