Jalan Rusak di Bali

VIRAL Jalan Rusak Pakisan-Klandis Buleleng, Wabup Supriatna ke Lokasi, Bakal Dipasang Guard Rail!

Supriatna mengatakan, pihaknya hadir langsung ke lapangan untuk memberikan arahan pada Kepala Dinas PUTR Buleleng, maupun pelaksana kegiatan.

Istimewa
TINJAU LOKASI - Wabup Buleleng, Gede Supriatna saat mendatangi lokasi kerusakan jalan penghubung dua Banjar dinas yang viral. Diakui lokasi jalan tersebut sangat terjal sehingga menjadi salah satu penyebab kurang optimalnya pengerjaan proyek. 

TRIBUN-BALI.COM - Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna mendatangi lokasi kerusakan jalan penghubung Banjar Dinas Pakisan dan Banjar Dinas Klandis, Desa Pakisan, Kecamatan Kubutambahan. Dari hasil pemantauan, pihaknya tak memungkiri jika kerusakan jalan ini lantaran pengerjaan kurang optimal. 

Supriatna mengatakan, pihaknya hadir langsung ke lapangan untuk memberikan arahan pada Kepala Dinas PUTR Buleleng, maupun pelaksana kegiatan. Ia berharap proyek ini bisa diselesaikan dengan baik. Sebab jalan ini sangat penting sebagai jalan penghubung di dua Banjar.

Dari hasil pemantauan, Supriatna menilai kondisi ini dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari kondisi medan yang ekstrim berupa tanjakan terjal serta tikungan tajam.

Baca juga: BELASAN KK Terdampak, Halaman Warga Jadi Solusi, Jalan Pesisir Pebuahan Hancur Dihantam Abrasi

Baca juga: WNA Prancis Digulung Ombak di Pantai Kelingking Nusa Penida, Dievakuasi Helikopter

"Selama pekerjaan ada longsor, kemudian dari sisi kendaraan yang bawa material itu agak berat nanjaknya. Bahkan dari tingkat kesulitan pelaksanaan pekerjaan itu tergolong sulit. ," ujarnya Selasa (13/5). 

Selain itu juga pengaruh cuaca yang tidak mendukung. Diakui sejak Agustus (2024) bahkan sampai Mei (2025) ini masih turun hujan. "Apalagi lokasi keberadaan jalan ini berada di ketinggian, di pegunungan wilayah desa Pakisan," imbuhnya. 

Dikatakan Supriatna, dari Dinas PUTR, konsultan dan pelaksana pekerjaan sudah terus melakukan upaya perbaikan-perbaikan, agar jalan ini bisa baik kembali. Pihaknya juga berkomitmen menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan spesifikasi kegiatan. 

Mantan Ketua DPRD Buleleng ini mengatakan, kondisi yang dialami pihak pelaksana kegiatan akan menjadi bahan evaluasi pihaknya. Di mana dalam kontrak kerja, waktu pelaksanaan akan diperpanjang mengingat lokasi proyek yang sulit diakses serta kendala lainnya. 

Supriatna menambahkan, pada ruas jalan ini nantinya akan dipasang guard rail sebagai tambahan pengaman. Tak hanya itu, pihaknya menyarankan pada dinas PUTR dan Kepala Desa, agar membuat plang tanda bahaya. 

"Bagi pengendara yang belum pernah lewat jalan ini, supaya tidak direkomendasikan melintas karena sangat-sangat berbahaya. Apalagi kendaraan matic. Ini untuk keamanan dan mengantisipasi kecelakaan di ruas jalan ini," tandasnya. 

Sebelumnya diberitakan, ruas jalan Banjar Dinas Pakisan - Banjar Dinas Klandis mendapat sorotan dari anggota DPRD Buleleng, Wayan Masdana lantaran mengalami kerusakan. Di mana lapisan aspal di badan jalan banyak yang mengelupas, terutama di titik tanjakan dan tikungan. Mirisnya proyek peningkatan jalan senilai Rp 5,9 miliar ini belum diserahterimakan. (mer)

Baru Dibayar 30 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas PUTR Buleleng, Putu Adiptha Eka Putra mengatakan, ada beberapa aspek yang menyebabkan pekerjaan dari rekanan molor. Di antaranya kondisi medan, lokasi, cuaca, serta metode pelaksanaan. 

"Kita ketahui bersama kondisi medan di sini ekstrim, berupa tanjakan terjal dan tikungan tajam. Apalagi sejak Agustus sampai Mei ini masih turun hujan. Namun secara teknis kami tetap awasi pelaksanaannya," kata dia, Selasa (13/5). 

Adiptha mengungkapkan, anggaran proyek ini senilai Rp 5,9 miliar. Walau demikian pihak rekanan baru menerima pembayaran 30 persen. Sedangkan pelunasan pembayaran akan dilakukan setelah pekerjaan selesai. 

"Biar paham semua, kegiatan ini baru dibayar 30 persen, tapi fisik sudah 85 persen. Jadi sebenarnya pemerintah ngutang sama kontraktor. Belum kita lunasi, nanti setelah selesai pekerjaan baru kita bayar. Tak hanya itu, kami juga tetap uji kualitas pekerjaan dan mutu pekerjaan, sehingga memenuhi spesifikasi yang ada di kontrak," tegasnya. 

Sementara pelaksana kegiatan, Komang Suanita juga mengakui ihwal kondisi cuaca hujan yang menjadi kendala utama dalam pekerjaan. Selain itu pihaknya juga terkendala medan. Dikatakan Suanita, volume material yang diangkut ke lokasi proyek tidak bisa penuh. Bahkan pihaknya harus memutar menggunakan jalan lain, dengan jarak tempuh 1 jam setengah. 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved