Berita Badung

KRONOLOGI Sepasang Suami Istri yang Dikeroyok Mahasiswa asal Papua di Jimbaran

KRONOLOGI Sepasang Suami Istri yang Dikeroyok Mahasiswa asal Papua di Jimbaran

Tribun Bali/Dwi S
ilustrasi pengeroyokan 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Viral di media sosial unggahan video berdurasi 1 menit 31 detik dimana sekelompok mahasiswa asal Papua tidak terima di laporkan ke polisi oleh sepasang suami istri yang mereka keroyok.

Dimana pada video di media sosial itu ditulis dengan kalimat “Tak terima ditegur, pasutri dikeroyok hingga babak belur”.

Dan caption unggahan video tersebut di tulis:

“Terjadi pengeroyokan kepada sepasang suami istri di kos-kosan jalan Kampus Unud Jimbaran pada Minggu 11/5.

Kasus ini diawali saat korban menegur tetangga kos-kosan karena ngobrol keras-keras hingga larut dan mengganggu tetangga kos. 

Teguran tersebut dituding berbau rasis, akhirnya pelaku bersama puluhan temannya melakukan pengeroyokan kepada suami istri itu. Saat ini kasusnya ditangani Polsek Kuta Selatan. 

Kondisi korban ada dibagian akhir video.”

Dalam video itu terdengar percakapan “Dari rasisme yang dia katakan jadi kita klarifikasi itu kan sudah penyelesaian,” ucap seorang pria berbaju hijau.

“Karena dia datang ke Polsek laporan kita terima laporan dia, kita wajib terima laporan masyarakat.

Karena dia datang ke Polsek sebagai korban kita wajib menerima sedangkan apa permasalahan intinya kita tidak tahu pasti karena hanya dapat klarifikasi dari dia. 

Kalau kalian tidak ada datang ke kantor kita mau dengar apa. Kami korban juga pak silahkan datang ke kantor bagaimana kita bilang korban kalau tidak ada laporan,” ucap seorang anggota Polsek Kuta Selatan.

“Jadi saya pikir klarifikasi itu dan pengurusan permasalahan itu secara kekeluargaan tidak melibatkan pihak keamanan dan anggota polisi begitu. Jadi saya pikir mungkin kita harus pergi ke yang bersangkutan dan kita menyampaikan minta maaf dengan kelalaian. Jadi saya rasa pihak kepolisian tidak harus terlibat dalam permasalahan ini, itu yang kami harapkan,” timpal pria berbaju hijau kepada anggota Polsek Kuta Selatan.

 


“Yang bersangkutan datang ke Polsek untuk melaporkan otomatis kita tindaklanjuti,” jawab anggota Polsek Kuta Selatan.

 


Di konfirmasi mengenai laporan tersebut, Kapolsek Kuta Selatan AKP I Komang Agus Dharmayana W. membenarkan adanya laporan dari korban sepasang Suami Istri yang dikeroyok sekelompok mahasiswa asal Papua ke Polsek Kuta Selatan.

 


“Kami telah menerima laporan adanya peristiwa pengeroyokan yang dialami oleh sepasang suami istri yang dikeroyok dan dianiaya oleh beberapa orang yang berasal dari Papua di kost Jl. Kampus Udayana (depan RS Gigi dan Mulut Unud) Jimbaran,” ujar AKP Agus Dharmayana, Rabu 14 Mei 2025.

 


Ia menambahkan identitas korban yakni Sahrudin (31) asal Sumenep dan Kamelia asal Buleleng (41) dan terduga pelaku identitasnya masih dalam penyelidikan.

 


Dimana peristiwa tersebut terjadi berawal dari korban yang menegur tiga orang mahasiswi yang kedapatan ribut-ribut di kos-kosan hingga tengah malam.

 


Kemungkinan ketiga mahasiswi tersebut yang tidak terima ditegur korban memanggil kelompok Papua-nya untuk datang ke kost dan selanjutnya mengeroyok korban dan istrinya.

 


“Korban di aniaya secara bersama-sama oleh sekelompok pelaku di duga merupakan orang-orang dari Wamena Papua,” imbuh AKP Agus Dharmayana.

 


Kemudian terkait peristiwa yang telah dialami korban dan istrinya, korban selanjutnya mendatangi Polsek Kuta Selatan untuk melaporkan peristiwa pengeroyokan tersebut.

 


Dan saat ini permasalah tersebut dalam penanganan Unit Reskrim Polsek Kuta Selatan.

 


Adapun kronologi kejadian awal mula sekitar pukul 21.00 WITA dimana tiga orang mahasiswi asal Papua bernama Piyo, Yuvela, Elin (mahasiswi jurusan fakultas Pertanian Unud) bersama dengan temannya ngobrol dan ketawa-ketawa di teras kost hingga tengah malam.

 


Dan sekira pukul 23.30 WITA korban Sahrudin keluar kamarnya dan menegur ketiga mahasiswi tersebut dengan mengatakan agar tidak ribut-ribut dan tidak mengganggu penghuni kost lainnya, setelah ditegur tersebut korban memasuki kamarnya.

 


“Ketiga Mahasiswi yang ditegur tersebut awalnya meminta maaf telah membuat keributan namun sekitar pukul 01.15 WITA pintu kamar kost korban digedor-gedor oleh seseorang. Korban Sahrudin kemudian membuka pintu kamarnya dan kaget diluar sudah banyak ada orang-orang, karena ketakutan akhirnya korban segera menutup kembali pintu kamarnya,” papar AKP Agus Dharmayana. 

 


Para pelaku yang emosi akhirnya berteriak meminta korban segera keluar dari kamar dan juga menendang pintu kamar korban hingga akhirnya rusak. 

 


“Korban yang ketakutan mencoba keluar kamarnya dan tiba-tiba dikeroyok oleh puluhan orang-orang tersebut yang kurang lebih ada sekitar 30 orang,” ucapnya.

 


Istri korban Kamelia yang melihat suaminya atau korban dipukuli oleh orang-orang tersebut langsung keluar kamar dan berusaha menghalang-halangi agar suaminya tidak dipukul lagi, namun dirinya juga ikut dipukul oleh para pelaku pada bagian wajah hingga hidung luka dan mengeluarkan darah. 

 


“Setelah para pelaku puas melakukan penganiayaan, selanjutnya salah satu pelaku mengintimidasi korban Sahrudin agar meminta maaf kepada mereka dengan mendokumentasikan atau memvideokan melalui kamera handphone,” kata Kapolsek Kuta Selatan AKP Agus Dharmayana W.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved