Potensi Wellness Tourism di Bali Siap Bersaing, Pengobatan Ala Balian Jadi Daya Tarik Unik
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mendukung penuh upaya pelbagai pihak untuk mengembangkan potensi Health-Wellness Tourism dan siap berkompetisi.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Pembangunan infrastruktur di Bali dengan standar internasional seperti pembangunan Rumah Sakit Internasional Bali di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur mampu mendorong perkembangan health and wellness tourism.
"Pembangunan Rumah Sakit ini diharapkan dapat menekan minat WNI untuk berobat keluar negeri sekaligus dapat menarik WNA datang ke Bali untuk perjalanan wisata dan melakukan pengobatan," bebernya.
Kolaborasi menyeluruh antara Pemerintah, Stakeholder dan seluruh elemen pariwisata khususnya dalam menyediakan layanan wellness seperti SPA pada industry pariwisata meliputi Hotel, Resort, maupun Vila juga menjadi potensi besar dalam mendorong perkembangan wellness tourism.
"Dengan adanya kolaborasi tersebut diharapkan dapat diintegrasikan dalam layanan medis yang lebih kompleks," paparnya.
Dayu Indah menyatakan perlunya event yang sejalan dengan visi Bali sebagai destinasi kelas dunia yang menggabungkan keindahan alam, warisan budaya, dan inovasi di bidang kesehatan.
Dengan event-event yang digelar di Bali menjadi jembatan pemerintah sharing kebijakan.
Dinas Pariwisata memberkan rekomendasi dari pemerintah ke Konsul Jenderal negara sahabat untuk tertarik mendukung program pariwisata kesehatan.
Menurutnya, Bali dengan kearifanlokal dalam pengobatan menjadi sumber daya berkompetisi dengan negara-negara lain yang sudah dikenal dari segi wisata medisnya seperti Thailand, Singapura, Malaysia, Thailand atau bahkan Korea.
"Bali dikembangkan untuk pariwisata berkelanjutan dan berkualitas, terutama Health Tourism di Bali, post COVID-19 kesehatan adalah modal utama, apabila terjadi sesuatu bisa menjadi kemerosotan perkembangan pariwisata," kata dia.
Dengan terus menggaungkan Bali sebagai health tourism sehingga diharapkan turis-turis asing datang ke Bali untuk memelihara kesehatan tetapi juga menumbuhkan kepercayaan Warga Negara Indonesia (WNI) sendiri agar tidak lari ke luar nnegeri saat berobat.
"Tantangannya saat ini SDM terapis tidak boleh sembarangan dan harus berkompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan," bebernya.
Pada Juni 2025 mendatang, Bali melakukan terobosan sebagai pelaksana dan tuan rumah Bali Wellness and Beauty (BWB) Expo 2025.
Sebuah pameran internasional yang berlangsung pada 27–29 Juni 2025 di Bali Beach Convention, Kawasan Ekonomi Khusus Sanur, Bali.
Co-Founder and Director BWB Expo 2025, Dr. Diah Permana Tirtawati, sekaligus Direktur Pemasaran PT Melali MICE, mengatakan event mengusung tema “Grow-well in Bali: Where Wellness Becomes Beauty” ini diharapkan dapat memperkuat Posisi Bali sebagai Destinasi Kesehatan dan Kecantikan Dunia.
"Kami menargetkan kehadiran lebih dari 3.000 pengunjung selama tiga hari pelaksanaan. Expo ini diharapkan membuka peluang bisnis baru sekaligus memperkuat citra Bali sebagai destinasi gaya hidup sehat dan berkelanjutan," jelasnya,
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.