Potensi Wellness Tourism di Bali Siap Bersaing, Pengobatan Ala Balian Jadi Daya Tarik Unik
Dinas Pariwisata Provinsi Bali mendukung penuh upaya pelbagai pihak untuk mengembangkan potensi Health-Wellness Tourism dan siap berkompetisi.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
Hal ini menjadi platform strategis bagi pelaku industri kesehatan holistik, kecantikan alami, spa dan terapi tradisional, hingga teknologi kecantikan modern dari dalam dan luar negeri.
"Expo perdana ini bertujuan memperkuat posisi Bali sebagai pusat kolaborasi industri wellness dan kecantikan di Asia," kata alumni doktor Pariwisata Universitas Udayana itu.
Pihaknya menegaskan bahwa wellness dan beauty di BWB Expo bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan pendekatan menyeluruh yang merangkul lima pilar pariwisata: medical tourism, health tourism, wellness tourism, eco-tourism, dan cultural tourism, yang menyatu dalam visi Bali sebagai pusat kesehatan holistik dunia.
"Topik-topik ini akan dibahas secara mendalam melalui sesi talkshow dan workshop bersama para ahli terkemuka di bidangnya, akan dihadirkan pembicara - pembicara berkompeten dari luar negeri seperti dari Korea," ujar Dr. Diah Permana.
Gaya hidup sehat dan kecantikan menyeluruh, mencakup aspek fisik, mental, dan spiritual. Pameran ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui edukasi, pertukaran pengetahuan, serta promosi produk dan layanan unggulan ke pasar global.
Lebih dari sekadar pameran dagang, BWB Expo 2025 merupakan platform edukasi dan kolaborasi lintas sektor.
"Momentum penyelenggaraan expo ini juga sangat tepat, mengingat fokus Kementerian Pariwisata RI tahun ini adalah pada wellness tourism, selain gastronomy dan marine tourism," jelasnya.
BWB Expo 2025 sekaligus menjadi bagian dari perayaan Global Wellness Day, yang diperingati setiap Sabtu kedua bulan Juni, dan tahun ini jatuh pada 14 Juni 2025.
BWB Expo 2025 telah mendapat dukungan dari Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Provinsi Bali, serta berbagai asosiasi seperti Indonesia Wellness Institute (IWI), Bali Tourism Board (BTB)/GIPI Bali.
Kemudian PHRI Bali, dan asosiasi lainnya dari dalam dan luar negeri. Mitra strategis antara lain: The Meru Sanur, Bali Spa and Wellness Association (BSWA), Bali Maha Usadhi, RS Ngoerah Sun, dan Health Hub Bali.
"Bali dihadapkan dengan masalah sampah, kemacetan di jalan, banjir hingga perilaku para turis yang kurang menyenangkan yang berdampak negatif pada Bali," ujarnya.
"Harus berbuat upaya untuk bersama-sama membangun Bali dengan citra positif mengembalikan nama baik Bali sehingg bisa survive di tengah banyak pesaing di Asia Tenggara yang sedang menjadikan pariwisata sumber devisa," jelasnya.
Promosi juga telah dilakukan secara luas ke berbagai negara, termasuk Tiongkok (Shanghai, Beijing, Kunming, Guangzhou, Makau, Hong Kong), Korea Selatan (Seoul), Jepang (Tokyo, Osaka), Australia (Melbourne), India (New Delhi), Timur Tengah (Riyadh, Doha), Jerman (Berlin), dan berbagai kota di Indonesia.
Kementerian Pariwisata juga membawa serta BWB Expo 2025 dalam misi promosi ke Tokyo dan Osaka pekan ini, termasuk menayangkan video promosi di ajang World Expo Osaka.
"Diharapkan, penyelenggaraan tahunan ini mampu mempercepat tercapainya quality and sustainable tourism di Bali," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.