Penipuan PMI

NGADU ke Nyoman Parta, Rohani Diduga Alami Penipuan Seret Nama STIKOM Bali, Simak Penjelasannya!

Selain mengadukan hal tersebut ke pihak berwajib, Rohani juga mengadukan hal tersebut ke Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

ISTIMEWA
TEMU - Rohani lakukan pengaduan tindak penipuan dan penggelapan dengan modus perjanjian kerja ke Luar Negeri yang menyeret nama STIKOM Bali ke Nyoman Parta. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASARRohani Martha Butarbutar (48), diduga alami tindak penipuan dan penggelapan dengan modus perjanjian kerja ke luar negeri yang menyeret nama STIKOM Bali, hingga alami kerugian capai Rp47 juta.

Selain mengadukan hal tersebut ke pihak berwajib, Rohani juga mengadukan hal tersebut ke Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), I Nyoman Parta pada Minggu 25 Mei 2025. 

Sebelumnya, Rohani telah membuat laporan pengaduan dengan nomor registrasi Dumas/160/V/2025/SPKT/Polresta Denpasar/Polda Bali tertanggal 12 Mei 2025.

Ia pun menemui I Nyoman Parta, karena membaca status di media sosial yang diunggah, Parta pada Sabtu, 24 Mei 2025. 

Baca juga: DANA PMI Digelapkan, Rusak Citra ITB STIKOM Bali, Sosok Ini Akan Dipolisikan & Kembalikan Dana Penuh

Baca juga: JUDOL Seret 2 Mahasiswi Cantik Undiksha, Sidang Juni, Rektorat: Jika Terbukti Tak Segan Beri Sanksi!

“Saya kontak Bapak I Nyoman Parta, anggota DPR RI untuk menceritakan kronologis dan bukti-bukti yang ada, yang saya pegang. Hari ini bersyukur bisa bertemu dengan Bapak I Nyoman Parta. Saya sampaikan dokumen-dokumen semua.

Apa yang saya ceritakan semua ada hitam di atas putihnya. Saya menyampaikan harapan saya, mungkin ada beberapa korban yang belum bisa bercerita,  jadi saya mewakili,” ungkap Rohani Martha Butarbutar. 

Berjuang selama kurang lebih 2 tahun 6 bulan, korban mengaku menjadi salah satu dari sekitar 45 orang yang sebelumnya tergabung dalam sebuah grup WhatsApp dengan iming-iming bekerja di luar negeri, khususnya ke Inggris dengan gaji fantastis. 

Menunjukkan bukti transfer ke rekening ITB Stikom Bali, dengan nominal masing-masing Rp2 juta, Rp5 juta, hingga Rp15 juta, dan ke rekening pribadi Gde Agus Wardhana, Rohani Martha Butarbutar mengaku diputar-putar. 

Semula dijanjikan bekerja di Inggris, tiba-tiba ia hendak dioper ke Portugal kemudian ke Polandia. Tak hanya itu, diiming-imingi bekerja di pabrik anggur, Rohani Martha Butarbutar yang lulusan kampus ternama Universitas Padjajaran tiba-tiba ditawari bekerja sebagai pembantu alias asisten rumah tangga. 

Puncaknya, Rohani Martha Butarbutar yang dalam kasus ini diiming-imingi oleh PT. Mitra Bisnis Ciptakarya dan Kampus Stikom Bali semakin yakin dirinya, merupakan korban penipuan saat mengecek langsung ke kementerian pusat di Jakarta. 

Tampak dalam bukti-bukti yang ditunjukkan korban kop surat perjanjian, dan dokumen lainnya yang mencantumkan logo ITB Stikom Bali. Menariknya, Rohani Martha Butarbutar bersama para korban lainnya juga mendapatkan Nomor Induk Mahasiswa alias NIM meskipun tidak pernah kuliah di ITB Stikom Bali.

Merespons pernyataan korban Rohani Martha Butarbutar, I Nyoman Parta menilai banyak korban yang “mundur” menghadapi kasus ini karena diduga di-php terlalu lama hingga akhirnya tersisa 22 nama.

“Saat saya simak nama-nama korban ini kebanyakan orang Bali. Namun, yang baru berani menyampaikan masalah ini baru Ibu Rohani Martha. Dari materi yang diberikan kepada saya berupa kronologis, cerita, dan bukti-bukti surat, maupun bukti kwitansi, bukti transfer, kesimpulannya ini adalah persoalan penipuan. Jadi sesungguhnya job magang di luar itu sesungguhnya tidak ada,” ujar I Nyoman Parta diwawancarai, Minggu, 25 Mei 2025. 

Mengacu kronologi serta bukti-bukti yang dibeberkan korban, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu mempertanyakan dugaan keterlibatan ITB Stikom Bali. “Dugaan keterlibatan ini merujuk bukti transfer ke Kampus ITB Stikom Bali.

Dengan bukti transfer yang dilakukan berulang-ulang. Kenapa transfer itu dilakukan kepada kampus ITB Stikom Bali? yang bersangkutan sudah melapor ke polisi dan dalam kesempatan ini saya menyampaikan kepada pihak kepolisian atau Kapolda Bali mohon kasus ini diatensi. Korbannya banyak dan diduga melibatkan institusi,” ungkap I Nyoman Parta

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved