Berita Buleleng

PREMANISNE & Terorisme Jadi Ancaman Kapolres Buleleng: Jangan Sampai Kecolongan

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, penangkapan MAS menimbulkan ketakutan sekaligus keprihatinan.

ISTIMEWA
Pengarahan - Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi, saat memberikan pengarahan mengenai antisipasi terorisme di Buleleng. Senin (26/5/2025). 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sejumlah kanal komunikasi di media sosial, dipantau secara ketat oleh Polres Buleleng. Tak hanya itu, Polres Buleleng kini juga menggencarkan sosialisasi terorisme ke sekolah-sekolah. 

Upaya ini menindaklanjuti penangkapan terduga teroris MAS alias Mu alias Am di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Kapolres Buleleng, AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengungkapkan, penangkapan MAS menimbulkan ketakutan sekaligus keprihatinan. Ini mengingat terduga pelaku masih duduk di bangku SMA.

Baca juga: CUACA Buruk Angin Kencang, Pelabuhan Gilimanuk Ditutup 1 Jam Lebih, Buat Antrean Keluar Pelabuhan!

Baca juga: ANCAMAN Hukuman Mati, WNA Australia Tersangka Narkotika, BB 1,7 Kg Kokain Senilai Rp 12 M di Bali!

 "Terungkap jika pelaku aktif dalam sebuah kanal komunikasi digital, yang menyebarkan konten-konten berkaitan dengan ideologi ISIS berupa gambar, video, rekaman suara, dan tulisan yang berisi propaganda. Termasuk ajakan melakukan aksi pengeboman terhadap tempat ibadah," ungkapnya, Senin (26/5/2025). 

Kapolres menegaskan, saat ini belum terdeteksi adanya kelompok teroris ini di wilayah Kabupaten Buleleng. Kendati demikian, ia meminta seluruh personil agar tetap waspada dan berupaya untuk meniadakan segala bentuk tindakan gangguan keamanan melalui tindakan pencegahan (preemtif). 

"Sebagai anggota Polri, kita tidak boleh abai saat terjadi gangguan keamanan di tengah masyarakat. Kita harus mampu hadir dengan bertindak tegas dan terukur, khususnya dalam meniadakan segala bentuk gangguan keamanan," tegasnya.

AKBP Widwan menegaskan, pihaknya telah memerintahkan personilnya untuk menggencarkan sosialisasi terorisme ke sekolah-sekolah dan meningkatkan, pengawasan terhadap media sosial dan kanal komunikasi berbasis online lainnya yang disinyalir menyebarkan paham radikal.

"Tantangan Negara saat ini banyak, mulai dari narkoba, premanisme hingga terorisme. Karenanya seluruh personil harus selalu siap siaga dalam situasi apapun demi masyarakat," tandasnya. (mer)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved