Berita Badung

Berencana Pinjam Rp 3 T, Bupati Adi Arnawa Sebut Masih Kurang, Perbaiki Infrastruktur di Badung

Untuk meningkatkan pembangunan infrastuktur di Kabupaten Badung, pemerintah setempat bakal melakukan pinjaman uang sekitar Rp 3 triliun.

ISTIMEWA
Bupati Badung, Adi Arnawa. 

TRIBUN-BALI.COM  - Untuk meningkatkan pembangunan infrastuktur di Kabupaten Badung, pemerintah setempat bakal melakukan pinjaman uang sekitar Rp 3 triliun. Pinjaman uang dengan nilai Rp 3 triliun pun dipandang masih kurang, mengingat kebutuhan Badung untuk infrastruktur mencapai Rp 10 triliun.

Kendati demikian, rencana pinjam uang untuk pembangunan infrastruktur kini mulai dibahas serius. Bahkan diharapkan pinjaman itu bisa cepat dilaksanakan sehingga pembangunan bisa cepat dilaksanakan.

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa mengatakan, pembangunan infrastruktur adalah prioritas dalam masa kepemimpinannya bersama Wabup Bagus Alit Sucipta. Langkah ini juga akan dilakukan dengan melakukan pinjaman dana, lantaran berkembangnya harga tanah di Badung sangat cepat. 

Baca juga: Sempat Melonjak, Kasus DBD Mulai Melandai, Sepanjang Lima Bulan Terakhir, 5 Orang Meninggal Dunia

Baca juga: Widyasmoro Peragakan 33 Adegan, Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Remi di Mobil Terios

"Harapan kami ini menjadi solusi dalam permasalahan kemacetan di Badung. Kami juga sudah koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan tidak ada masalah, sekarang tinggal kami melakukan pembahasan-pembahasan," ujar Adi Arnawa.

Terkait dengan pinjaman yang dilakukan, Adi Arnawa mengaku akan ada beberapa skema pinjaman yang akan dilakukan. Seperti melakukan pinjaman melalui Bank BPD Bali, PT SMI atau lainnya. 

"Semua ini masih dalam pertimbangan kedepan. Sehingga perlu kita lakukan pembahasan," bebernya.

Kendati demikian, mantan Sekda Badung itu mengaku pinjaman itu adalah salah satu alternatif. Hanya saja untuk pinjaman yang lebih mendekati yakni ke BPD Bali, tapi tidak menutup kemungkinan ke PT SMI, atau pihak lain.

Adi Arnawa mengaku, pinjam uang dilakukan lantaran kebutuhan untuk infrastruktur di Badung mendekati Rp 10 triliun. Namun untuk pinjaman yang akan dilakukan sekitar Rp 2,8-3 triliun. 

"Kalau mau jujur mendekati Rp 10 triliun. Tapi ini tidak mungkin kami lakukan, untuk itu harus kami lakukan secepatnya karena kami mengejar agar harga tanah tidak naik," terang Bupati asal Pecatu, Kuta Selatan itu. (gus)


Skema Pengembalian

Disinggung terkait pengembaliannya, Bupati Adi Arnawa mengaku, akan dilakukan dengan Pendapatan Asli Daerah. Kemudian ada juga kemungkinan membayar pinjaman melalui deviden di BPD Bali.

"Rencana kami akan tambah penyertaan modal setiap tahun untuk mengejar Rp 1,8 triliun. Seiring dengan menambah penyertaan modal di BPD Bali tentu deviden akan naik dan itu bisa kita arahkan untuk membayarkan hutang," imbuhnya. 

Seperti diketahui, infastuktur yang akan diperbaiki yakni pembangunan jalan untuk menghindari kemacetan. Selain itu fasilitas publik, penanganan air bersih di Badung selatan dan sampah. (gus)

 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved