Berita Bali
Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel dan Restoran, Kepala Dispar Sebut MICE di Bali Hidup Kembali
Tito mengatakan, pemotongan anggaran di daerah untuk penghematan sekitar Rp 50 triliun bagi 552 daerah.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) instansi pemerintah tidak diperbolehkan digelar di hotel dan restoran dalam rangka kebijakan efisiensi anggaran. Hal ini berdampak langsung terhadap industri pariwisata.
Bahkan pekerja pariwisata yang bekerja di sektor akomodasi penginapan terancam pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kebijakan ini juga berdampak langsung untuk membantu pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi pasca Covid-19 di Bali.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian akhirnya memberikan izin kepada pemerintah daerah (Pemda) untuk kembali mengadakan rapat di hotel.
Baca juga: Pinjam Modal Rp50 Juta dengan KUR BRI 2025, Solusi Cepat dan Mudah Dana Mendadak untuk UMKM Anda
Tito menyatakan, pemerintah daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran asal tidak berlebihan.
Hal tersebut dikatakan Tito saat menghadiri acara Musrenbang provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Kota Mataram, Rabu 4 Juni 2025.
“Daerah boleh melaksanakan kegiatan di hotel dan restoran,” kata Tito, Rabu 4 Juni 2025.
Tito mengatakan, pemerintah melakukan efisiensi untuk kepentingan rakyat, tetapi tidak berarti dilarang untuk kegiatan di hotel dan restoran.
“Silakan asal jangan berlebihan,” kata Tito.
Tito mengatakan, pemda harus selektif memilih hotel-hotel yang mengalami penurunan okupansi untuk melaksanakan kegiatan di sana.
“Kurangi boleh tapi jangan sama sekali enggak ada, tetap laksanakan kegiatan di hotel dan restoran. Target betul hotel dan restoran yang agak kolaps-kolaps buatlah kegiatan di sana, supaya mereka bisa hidup,” kata Tito.
Terkait hal ini, Tito mengatakan, sudah mendapatkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Tito mengatakan, pemotongan anggaran di daerah untuk penghematan sekitar Rp 50 triliun bagi 552 daerah.
Menurut Tito, potongan ini tidak terlalu signifikan dan tidak mengganggu program lain di daerah.
“Jadi daerah biarkan saja pendapat saya, untuk ke hotel restoran perjalanan dinas fine. Tapi tolong juga pakai perasaan kalau seandainya rapatnya 3 kali cukup, 4 kali cukup, jangan dibikin 10 kali lah gitu aja. Tapi bukan berarti tidak boleh, boleh saya tegaskan di sini,” ujar Tito seperti dilansir kompas.com.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.