Berita Bali

Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel dan Restoran, Kepala Dispar Sebut MICE di Bali Hidup Kembali

Tito mengatakan, pemotongan anggaran di daerah untuk penghematan sekitar Rp 50 triliun bagi 552 daerah. 

Pixabay
Ilustrasi hotel - Mendagri Izinkan Pemda Rapat di Hotel dan Restoran, Kepala Dispar Sebut MICE di Bali Hidup Kembali 

Ketua Komisi II DPR Rifqinizamy Karsayuda mengingatkan pemerintah daerah untuk memprioritaskan penggunaan kantor untuk menggelar rapat berskala kecil. 

“Tentu jika rapat-rapatnya tidak terlalu penting dan skalanya kecil, tetap harus memprioritaskan penggunaan kantor,” ujar Rifqi saat dihubungi, Senin 9 Juni 2025.
 
Menurutnya, pemerintah daerah perlu menyusun skala prioritas dalam pelaksanaan rapat yang boleh digelar di hotel atau restoran. 

Hal tersebut menjadi tugas dari kepala daerah sebagai penanggung jawab anggaran di masing-masing pemerintah daerah. 

“Peran kepala daerah, gubernur, bupati, maupun wali kota sebagai penanggung jawab anggaran melalui sekretaris daerah masing-masing adalah memastikan prioritas rapat apa saja yang diperbolehkan. Agenda dengan skala seperti apa yang diperkenankan untuk menggunakan hotel dan restoran,” ujar Rifqi. 

Di samping itu, Komisi II pernah meminta pemerintah pusat untuk menyusun petunjuk teknis dan standar biaya untuk melakukan rapat di hotel atau restoran. 

Hal tersebut dinilainya perlu, mengingat pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran. 

“Di tengah semangat efisiensi dan efektivitas anggaran, memang diperlukan ada petunjuk teknis serta standar biaya penggunaan hotel dan restoran untuk kepentingan rapat-rapat dan pertemuan-pertemuan resmi, baik yang dilakukan oleh kementerian/lembaga maupun pemerintah-pemerintah daerah,” ujar Rifqi. 

Okupansi Naik 10 Persen

Di sisi lain, okupansi atau tingkat hunian kamar hotel saat libur panjang Idul Adha 1446 H/2025 di Bali meningkat. 

Kenaikan okupansi terjadi sekitar 10 persen dibandingkan hari-hari biasa. 

Namun Wakil Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan kondisi ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. 

“Pada momen libur panjang Idul Adha tahun ini terjadi lonjakan kunjungan ke Bali sekitar 10-15 persen. Berbeda dengan pada momen libur panjang tahun-tahun sebelumnya, peningkatan kunjungan bisa mencapai 20 hingga 30 persen,” jelasnya, Senin 9 Juni 2025. 

Di momen libur panjang Idul Adha, cuti bersama dan weekend ini ada peningkatan kunjungan wisatawan khususnya domestik. 

Peningkatan kunjungan ini tentu berpengaruh terhadap okupansi di Bali yang saat ini mencapai rata-rata 70 persen. 

Berbeda dengan hari-hari biasa yang okupansi hanya 60 persen. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved