Makan Siang Gratis di Bali
18 Ribu Siswa di Jembrana Bali Terlayani Makan Bergizi Gratis, Program MBG Sentuh Nusa Penida
DPR RI bersama mitra kerja BGN terus menggalakkan sosialisasi pada bulan Juni 2025 ini untuk meningkatkan asupan gizi dan mengurangi stunting.
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Sebanyak 18 ribu lebih siswa di Kabupaten Jembrana terlayani program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Jumlah tersebut dilayani oleh 6 dapur sehat yang tersebar di Kecamatan Pekutatan, Negara, dan Jembrana.
Dalam waktu dekat ini, bakal ada tambahan dapur sehat guna mendukung program ini.
Jembrana diharapkan menjadi salah satu contoh di Bali untuk penerapan MBG ini.
Baca juga: Berhasil Layani 18 Ribu Siswa, Kabupaten Jembrana Diharapkan Jadi Leading Sektor Program MBG
Menurut informasi yang diperoleh Tribun Bali, 6 dapur yang sudah beroperasi di antaranya wilayah Kecamatan Pekutatan, Jembrana, dan Negara.
Setiap dapur melayani sekitar 2.500 porsi hingga 3.500 porsi.
Sementara kecamatan lainnya seperti Melaya Mendoyo masih dalam proses melengkapi persyaratan.
Mengingat, sedikitnya ada 36 tahap yang harus dilakukan penyedia sesuai aturan dari Badan Gizi Nasional (BGN).
Dandim 1617/Jembrana, Letkol Inf M Adriansyah menyebutkan, 3 dapur sehat di Jembrana resmi mulai beroperasi pada, Selasa (10/6). Dapur tersebut tersebar di Kecamatan Jembrana dan Negara.
“Hari ini (kemarin) ada tambahan 3 dapur. Sehingga total cakupan atau yang telah terlayani MBG ini 18 ribuan dari total siswa sebanyak 58 ribu anak," ungkap Letkol Adriansyah saat dikonfirmasi, Selasa 10 Juni 2025.
Menurutnya, selain enam dapur tersebut, juga ada beberapa dapur yang masih dalam tahap pematangan untuk segera dilaunching.
Yakni dapur di Kelurahan Pendem Kecamatan Jembrana dan Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.
Dua dapur ini masih menunggu kelengkapan salah satu syaratnya, seperti SPPI.
“Untuk di kecamatan lain, seperti Melaya saat ini sudah persiapan. Mereka masih berproses,” sebutnya.
Dia berharap, Jembrana menjadi salah satu wilayah yang bisa mendukung program pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Apalagi pada Juli 2025 nanti, Presiden menargetkan ada 10 Juta anak atau siswa yang menerima manfaat program ini.
“Kami harap mitra-mitra penyedia program ini nantinya terus berproses. Mengingat ada 36 tahap yang harus dilakukan. Kami juga berharap Jembrana menjadi leading sector untuk program makan bergizi ini. Apalagi sebelumnya Jembrana menjadi yang pertama launching MBG di Bali,” harapnya.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan bersama Forkompinda Jembrana juga telah meresmikan dapur sehat di Banjar Mekar Sari, Desa Perancak, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, Selasa 10 Juni 2025.
Setelah meresmikan, rombongan melanjutkan pemantauan ke sekolah-sekolah penerima manfaat untuk melihat langsung distribusi makan bergizi gratis ini.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Gusti Putu Anom Saputra menyebutkan, hingga saat ini total ada 6 dapur sehat untuk mendukung program MBG kepada siswa di Jembrana.
“Jika kuotanya maksimal per satu dapur, total ada cakupan 21 ribu. Namun di lapangan menyesuaikan, saat ini ada yang belum sampai 3.000 juga,” kata Anom saat dikonfirmasi.
Menurutnya, saat ini tambahan dapur sehat ini tersebar di Kecamatan Jembrana dan Negara. Yakni satu dapur di Desa Perancak, Kecamatan/Kabupaten Jembrana, satu dapur di Desa Baluk dan satu dapur di Desa Tegal Badeng Barat.
“Hari ini (kemarin) ada tiga dapur yang dilaunching dan melayani siswa dalam program MBG. Sehingga total ada 6 dapur sehat di Jembrana,” sebutnya.
Tiga Dapur Sehat untuk mendukung program MBG kembali diluncurkan, Selasa 10 Juni 2025.
Satu di antaranya adalah Dapur Sehat Yayasan Danu Amerta Sejati Perancak.
Total cakupan satu dapur ini tercatat sebanyak 2.983 siswa tersebar di 15 sekolah sekitar wilayah tersebut.
Sementara itu khusus untuk yayasan di Perancak, sekolah-sekolah penerima manfaat tersebut diantaranya SDN 1 Perancak (172 siswa), SDN 2 Perancak (123 siswa), TK Wira Kumara (51 siswa), SDN 2 Air Kuning (81 siswa), SDN 1 Yeh Kuning (131 siswa), SDN 2 Yeh Kuning (111 siswa), SDN 2 Sangkaragung (75 siswa).
Kemudian di SDN Budeng (124 siswa, SMP N 5 Negara (361 siswa), SDK Marsudirini (429 siswa), SMK Marsudirini Negara (308 siswa), TK Maria Fatima (182 siswa), SDN 3 Dauhwaru (229 siswa), SMP N 2 Mendoyo (570 siswa) dan TK Bina Sejahtera (36 siswa).
Anom Saputra menyebutkan, secara bertahap jumlah dapur sehat nantinya bakal bertahap dan mencakup semua siswa yang ada di Kabupaten Jembrana.
Sehingga diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam upaya peningkatan status gizi dan kesehatan anak-anak di Kabupaten Jembrana, sekaligus mendukung kelancaran proses belajar mengajar mereka.
“Mungkin nanti secara bertahap. Karena kebutuhan di Jembrana 20-21 dapur sehat,” ucapnya.
Sentuh Nusa Penida
Setelah resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 lalu, program MBG secara bertahap menjangkau berbagai wilayah di Bali termasuk Nusa Penida.
DPR RI bersama mitra kerja BGN terus menggalakkan sosialisasi pada bulan Juni 2025 ini untuk meningkatkan asupan gizi dan mengurangi stunting.
Pemaparan kepada warga di wantilan Desa Adat Kertha Buana, Nusa Penida dipimpin Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani bersama Tenaga Ahli BGN, Mochammad Halim, dan Asisten Ahli, Ni Wayan Purnami Rusadi.
Tenaga Ahli BGN Mochammad Halim menjelaskan, tak hanya memberikan manfaat kesehatan dan pendidikan, program MBG juga menciptakan efek domino yang luar biasa bagi ekonomi lokal. Kehadiran Dapur Gizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membuka peluang kerja sama dengan petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil seperti pedagang sayur, buah, ikan, serta ayam.
“Setiap Dapur MBG dikelola seorang Kepala SPPG yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional,” kata Halim kepada Tribun Bali, Selasa 10 Juni 2025.
Kepala SPPG bekerja sama dengan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan pengawasan terhadap kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.
“Satu SPPG akan menyerap kurang lebih 45-50 petugas yang akan menyiapkan makanan,” bebernya.
Sementara mengenai pemenuhan gizi yang baik, dikatakan dia memiliki dampak langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar serta meningkatkan gizi yang berkualitas dan kualitas SDM.
“Harapan dengan diadakannya program makan bergizi gratis ini, yaitu meningkatkan gizi berkualitas pada masyarakat,” ujar Halim.
Pada kesempatan itu, anggota Komisi IX DPR RI Tutik Kusuma Wardhani menjelaskan mengenai maksud dan tujuan dari MBG yang merupakan program andalan dari Presiden Prabowo Subianto.
“Program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penguatan gizi, khususnya bagi anak-anak sekolah,” tutur Tutik Kusuma.
Selain itu, program ini juga bertujuan memberdayakan UMKM dan ekonomi kerakyatan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif.
“Studi dari World Bank pada tahun 2024 menunjukkan bahwa pemberian makan bergizi tidak hanya meningkatkan tingkat kehadiran dan partisipasi anak di sekolah, tetapi juga mengurangi angka malnutrisi dan stunting,” jelas Tutik. (mpa/ian)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.